ADVERTISEMENT

Ledakan di Pondok Dayung Beda Dengan Cilandak

Rabu, 5 Maret 2014 19:13 WIB

Share
Ledakan di Pondok Dayung Beda Dengan Cilandak

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA (Pos Kota) - Kadispen TNI AL, Laksamana Pertama Untung Surapati menilai ledakan yang terjadi di Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan kejadian yang sama di markas Marinis Cilandak, Jakarta Selatan, pada tahun 1984 lalu jauh berbeda. "Pondok Dayung merupakan daerah tertutup, tidak boleh ada kalangan sipil atau prajurit di luar pasukan katak yang masuk ke lokasi. Korban hanya berasal dari kalangan TNI. Sedang tragedi 1984 di Cilandak, berdekatan dengan rumah penduduk, jadi telan korban dari kalangan sipil," ungkapnya kepada wartawan di kawasan Dok Koja Bahari 1, Rabu (5/3) petang. Karena itu ia menjamin kejadian tersebut tidak sama dan berani memastikan tidak ada efek lanjutan dari amunisi yang meledak. Sekedar mengingatkan pembaca, ledakan hebat di gudang peluru milik TNI AL ini terjadi di Cilandak pada 30 Oktober 1984, malam sekira pukul 20.00 WIB. Gudang langsung terbakar dan banyak peluru nyasar ke permukiman penduduk hingga menyebabkan ratusan warga diungsikan. Akibat ledakan itu, kaca rumah warga di sekitarnya juga pecah, termasuk kaca di Rumah Sakit Fatmawati, yang berjarak sekitar 2,5 KM dari pusat bencana. Tak hanya kaca jendela kamar-kamar pecah, langit-langit banyak yang copot, lampu lampu neon jatuh pecah. Sebanyak 370 pasien saat itu diungsikan ke berbagai rumah sakit yang ada di Jakarta. Peristiwa ini menimbulkan beberapa orang meninggal dunia dan luka-luka. (tiyo)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT