ADVERTISEMENT
Senin, 3 Maret 2014 12:04 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA (Pos Kota)-Setelah berhasil menerapkan pembangkit listrik tenaga surya di sejumlah pulau terluar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kini menyiapkan pembangkit listrik tenaga angin dan matahari. “Melalui Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan (P3TKP), Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) bekerja sama LAPAN, RISTEK, dan PEMDA Bantul, untuk pertama kalinya kami menerapkan teknologi pembangkit listrik tenaga hibrid dengan mensinergikan antara energi angin dan energi matahari yang dibangun di pantai Pandansimo, Bantul, Yogyakarta,” kata Menteri Perikanan dan Kelautan Sharif C. Sutardjo. Melalui program implementasi energi hibrida dan Ice Maker di kampung nelayan, pihak LAPAN dan RISTEK berkontribusi mempersiapkan jaringan listrik hibrida wind energy dan solar cell dengan total kapasitas ± 100 kWh. Pihak Balitbang KP dalam hal ini P3TKP berkewajiban memberikan kontribusi penyediaan Ice Maker dengan kapasitas 500kg/hr dengan low power dibawah 2250 watt. Sedangkan pihak Pemda Bantul mempersiapkan sarana dan prasarana penunjang seperti infrastruktur bangunan Ice Maker dan akses jalan. “Dengan keberhasilan program di Bantul ini, nantinya KKP akan terapkan program energi angin ini di beberapa pulau terluar,” ujar Sharif. Menurut Syarif, penerapan teknologi terbarukan seperti teknologi hibrid sangat diperlukan di Indonesia. Mengingat luas wilayah dengan sebaran pulau yang sangat banyak, sangat membutuhkan teknologi yang sumbernya tidak jauh dari pulau seperti energi hibrid. Apalagi, banyak manfaat yang dirasakan masyarakat pulau. (faisal/sir)Foto-Ilustrasi
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT