ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA (Pos Kota) - Pengamat ekonomi Aviliani merasa heran jika Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai perusahaan terbuka diambilalih Pertagas, anak usaha Pertamina. "Yang ada perusahaan terbuka yang mengakuisisi non terbuka," kata Aviliani yang juga Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN), Senin (24/2). Saat ini negara sudah memiliki roadmap energi nasional. Roadmap ini mengatur perusahaan mana yang harus memenuhi pasokan gas dalam negeri dan perusahaan untuk mengekspor gas. Ia mengaku kisruh soal pengambilalihan PGN oleh Pertagas berdampak terhadap kinerja dan saham perusahaan gas tersebut. Sebab PGN sebagai perusahaan yang sudah go public harus mengikuti segala aturan yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jadi, ia menambahkan kalau PGN diakuisisi Pertagas atau Pertamina yang notabane belum menjadi perusahaan terbuka, pastinya hal itu akan merugikan para pemegang saham. (setiawan/d)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT