Wapres Minta Jajanan Anak di Sekolah Diawasi
Sabtu, 8 Februari 2014 20:27 WIB
Share
JAKARTA (Pos Kota)- Wakil Presiden Boediono mengajak semua pihak bersama-sama mengawasi keamanan jajanan anak-anak sekolah. Sebab banyak jajanan anak-anak sekolah tidak aman bagi kesehatan terutama karena memakai bahan pengawet dan pewarna serta aneka bahan tambahan lain yang melebihi ambang batas keamanan. “Berdasarkan pengawasan di lapangan ternyata dijumpai banyaknya jajanan anak-anak sekolah yang mengandung formalin, benzoat, borax, rhodamin B dan mikrobiologi,” papar Wapres saat menghadiri gebyar aksi nasional pangan jajanan anak sekolah (PJAS) bertema Sehat Duniaku Menuju Generasi Emas Yang Sehat dan Berkualitas Tahun 2014, Sabtu (8/2). Hadir Kepala BPOM Roy Sparingga dan Wamenkes Ali Ghufron Mukti. Menurut Wapres bahan kimia tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan. Sebab jika sudah berakumulasi pada manusia, maka bisa menjadi pemicu munculnya penyakit kanker (karsinogenik). Itu sebabnya mengapa kita semua harus peduli dengan kesehatan dan keamanan jajanan anak-anak sekolah sebagai bagian dari cara melindungi generasi muda. Wapres mengatakan bahwa lebih 99 persen anak-anak sekolah melakukan jajan saat berada dilingkungan sekolah untuk memenuhi kebutuhan energinya. Padahal hasil penelitian yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kurun 2008-2010 menyebutkan bahwa 40-44 persen dari sampel pangan jajanan anak sekolah yang diuji, tidak memenuhi syarat karena penyalahgunaan bahan berbahaya serta cemaran mikroba. Kepala BPOM Roy Sparingga mengatakan sejak aksi nasional PJAS dicanangkan oleh Wapres 31 Januari 2011 pihaknya sudah melakukan 5 strategi yakni memperkuat program PJAS, meningkatkan awarness komunitas PJAS, meningkatkan kapasitas SDM PJAS, modeling dan replika kantin sekolah serta optimalisasi manajemen aksi nasional PJAS. “Hasilnya cukup bermakna. Sebab survei yang dilakukan BPOM pada tahun-tahun berikutnya, terdapat peningkatan PJAS di sekolah-sekolah,” jelas Roy. Adapun peningkatan PJAS yang memenuhi syarat pada 2008-2010 terdapat 56-60 persen meningkat menjadi 65 persen pada 2011, meningkat menjadi 76 persen pada 2012 dan pada 2013 menjadi 80.79 persen. Jumlah sekolah yang telah menjadi sasaran PJAS hingga 2013 sebanyak 16.993 SD/MI, dengan jumlah siswa terdampak 2,8 juta siswa. Sejalan dengan aksi tersebut, 5,6 juta orangtua siswa, 170 ribu guru SD, 170 ribu pedagang PJAS disekitar sekolah dan 51 ribu pengelola kantin telah terpapar edukasi mengenai keamanan pangan. (inung) Teks : Wapres RI Boediono saat menghadiri gebyar nasional Pangan Jajanan Anak Sekolah 2014. (inung)
Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -