ADVERTISEMENT

Rusunawa Untuk Warga Bantaran Ciliwung Mulai Dibangun

Senin, 30 Desember 2013 13:07 WIB

Share
Rusunawa Untuk Warga Bantaran Ciliwung Mulai Dibangun

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JATINEGARA (Pos Kota) - Pembangunan Rumah Susun Sewa Sederhana (rusunawa) Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur, mulai dilaksanakan, Senin (30/12). Dua tower rusun dengan 16 lantai berkapasitas 546 unit kamar diharapkan dapat menampung warga bantaran kali Ciliwung. Menteri Pekerjaan Umum, Joko Kirmanto, mengatakan, dua tower Rusunawa Jatinegara Barat yang dibangun ini, untuk warga yang terkena proyek normalisasi Ciliwung. "Nanti kami akan melakukan pelebaran sungai Ciliwung, jadi warga yang ada di bantaran dipindahkan ke rusun," katanya. Menurutnya, ditahap awal, pihaknya membangun dua tower rusun. Masing-masing memiliki 16 lantai dengan kapasitas 564 kamar. Dengan rincian Tower A memiliki 280 kamar dan tower B 266 kamar. "Untuk masing-masing unit luasnya sekitar 30 meter persegi," tuturnya. Dikatakan Joko, dua BUMN yang dilibatkan dalam pembangunan rusun tersebut. Untuk tower A, dibangun oleh PT Wijaya Karya dengan anggaran Rp81,451 miliar. Sedangkan tower B dibangun oleh PT Hutama Karya dengan anggaran Rp78, 791 miliar. "Pembangunan ini diperkirakan rampung pada akhir 2014 mendatang," tuturnya. Deputi Gubernur DKI Bidang Kependudukan dan Pemukiman, Syahrul Effendy mengatakan, Rusunawa Jatinegara Barat, dibuat khusus untuk warga bantaran Kali Ciliwung yang terkena proyek pelebaran kali. Walau rusun dibangun oleh pemerintah pusat, namun nantinya pengelolaan dilakukan Pemprov DKI. "Nantinya proses perijinan pembangunan yang mengeluarkan Pemprov DKI. Kemudian jika sudah jadi, yang melakukan relokasi warga bantaran Cliwung ke Rusunawa Kampung Melayu ini juga Pemprov DKI," ujar Syahrul Effendy yang mewakili Gubernur DKI Jokowi. Pembangunan Rusunawa Jatinegara Barat dilakukan karena pemerintah pusat, merupakan dukungan atas upaya normalisasi kali Ciliwung. Dimana untuk mengatasi banjir yang selama ini terjadi, normalisasi dan pelerbaran sudah mulai dilakukan. Proses normalisasi itu sendiri tengah berlangsung di kawasan Jalan TB Simatupang, hingga pintu air Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan. Menurut Syahrul, program normalisasi ini dipastikan akan berdampak pada pembebasan lahan milik warga di sepanjang bantaran kali Ciliwung. "Sebab badan Ciliwung akan dilebarkan rata-rata 50 meter. Untuk saat ini lebar Ciliwung hanya sekitar 25-30 meter," ungkapnya. (Ifand) Teks : Menteri Pekerjaan Umum Joko Kirmanto saat meninjau ground breaking rusunawa Jatinegara Barat. (Ifand

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT