ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JONGGOL (Pos Kota) - Angkot berplat hitam di Kecamatan Jonggol dan Leuwiliang belakangan ini semakin menjamur. Keberadaan angkot ini membuat cemburu angkot resmi lantaran pendapatanya terus berkurang, di sisi lain harus membayar pajak, KIR dan sebagainya. Sejumlah sopor angkot trayek Leuwiliang-Terminal Bubulak, misalnya mengaku iri dengan keberadaan angkot plat hitam. “Selain mengurangi pendapatan, lantaran penumpang lebih memilih angkot plat hitam yang lebih murah, padahal sewaktu-waktu angkot ini kecelakaan penumpangnya tak dapat santuanan, sebab tak bayar pajakk, KIR dan retribusi lainnya,” ujar Sabili, sopir angkot, Minggu (8/12). Reaksi senada di lontarakan Ketua Ketua Kelompok Kerja Subunit Jonggol, Idrus yang mengatakan, maraknya angkot berplat hita lantaran minimnya perhatian pemkab melindungi hak sopir angkutan resmi. “Jika tidak ada tindakan nyata, pengusaha angkutan pasti akan bangkrut. Sebab setoran bayar cicilan mobil tidak mencukupi,” ucapnya. Sebaliknya sopir angkot plat htam mengklaim keberadan mereka justru membantu penunpang berpenghasilan rendah. “Kami tahu diri, karena tak bayar pajak, makanya tarifnya lebihnya murah,” ucap seorang sopir angkot plat hitam di Terminal Jonggol. Dia juga menjelaskan, angkotnya itu bekas angkot jurusan Cilieungsi-Cibinong dan dibelinya setelah masa kelaikan operasinya habis dan dijadikan angkot omprengan. “Selama itu angkot tak pernah uji KIR di DLLAJ, tapi saya bayar retribusi angkot ke oknum di pangkalan,” katanya. KUNINGISASI Kepala DLLAJ Kabupaten Bogor Soebiantoro mengatakan, pihaknya telah berusaha agar semua angkot plat hitam diubah menjadi plat kuning atau umum. “Pada 2008 lalu kita gulirkan program kuningisasi dengan cara pemutihan, tapi tak berjalan mulus. Pemiliknya menolak,” katanya. Sedangkan untuk menertibkannya pihaknya kekurangan tenaga personil, selain saat dilakukah operasi angkot plat hitam hilang. Meski demikian dia berjanjai akan terus berupaya melakukan penertibaan, sebab keberadan angkot plat hitamn banyak merugikan merugikan negara, sebab mereka tak membayar pajak angkutan umum dan keselamatan penumpang. (iwan/d) Teks gambar; Angkot plat hitam sedang mencari penumpang di Terminal Jonggol
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT