ADVERTISEMENT

Bumbu Dapur Penyebab Tertinggi Inflasi di Depok

Senin, 18 November 2013 18:12 WIB

Share
Bumbu Dapur Penyebab Tertinggi Inflasi di Depok

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

DEPOK (Pos Kota) – Bumbu dapur dijadikan kambing hitam penyebab inflasi tertinggi di Kota Depok. Alasannya, permintaan pasar terhadap bahan bumbu dapur cenderung tinggi. Cabe, misalnya, selalu menyertai setiap masakan atau bumbu lainnya sehingga permintaannya tinggi. Biro Pusat Statistik (BPS) Depok mengungkapkan bumbu masak tidak hanya menyebabkan inflasi tertinggi se-Depok melainkan juga tertinggi dibanding Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek). "Inflasi yang tinggi tentunya berdampak buruk terhadap perekonomian wilayah, karena uang akan mengalami penurunan nilai secara ekonominya," ujar Kasi Neraca Wilayah dan Analisis BPS Depok, Bambang Pamungkas, S.ST, Senin (18/11). Dijelaskannya, harga cabe merah pada Oktober 2013 rata-rata naik 60 persen dibanding harga sebulan sebelumnya atau naik 1,5kali lipat. Akibatnya inflasi mencapai 0,46 persen, disusul kacang buncis dan santan naik 23% serta lontong sayur naik 14%. Total inflasi sampai November mencapai 10,20persen. Kelompok komoditas lain adalah transportasi, komunikasi dan jasa keuangan (21,45 persen), serta kelompok bahan makanan (14,44 persen). Dari kelompok-kelompok tersebut, jika dilihat lebih mendetail, maka inflasi tertinggi terjadi pada sub kelompok bumbu-bumbuan (49,54%) dan sub kelompok transportasi (29,49%). “Jika harga-harga di Depok pada November dan Desember 2013 ini tidak dapat diturunkan, supaya bisa terjadi deflasi, maka inflasi tahunan Kota Depok pada Tahun 2013 bisa jadi lebih buruk dibanding inflasi pada 2008 yaitu sebesar 11,70 persen,” urai Bambang. “Komoditas yang perlu diperhatikan secara seksama di akhir tahun 2013 ini antara lain cabe, bawang, jeruk, dan daging yang harganya sering berubah-ubah.” Data Sensus Ekonomi Nasional (Susenas) 2012 yang didapat BPS Depok menyebutkan keprihatinan mengenai tertingginya inflasi Kota Depok dibanding daerah se-Jabodetabek, yang menyentuh dua digit. Yaitu tahun per tahun, Depok sebesar 10,72%; Jakarta (7,76%); Bekasi (9,71%); Bogor (8,76%); Tangerang (9,68%) serta Jawa Barat (9,20%) dan nasional (8,32%). (M13/rinaldi) Teks :Harga sayuran dan bumbu dapur selalu naik jadi penyebab inflasi di Depok

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT