ADVERTISEMENT
Kamis, 14 November 2013 17:25 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA (Pos Kota) – Pemimpin masyarakat dan ulama diminta ikut memberikan pemahaman Pancasila kepada warganya. Sebab, Pancasila merupakan ideologi negara untuk menata tata kehidupan di masyarakat dan negara Indonesia. “Jadi, anak-anak kita, harus pinter ngaji dan juga harus mengerti tentang Pancasila. Ustad atau ustadzah, dan tokoh masyarakat kami mohon memasyarakatkan Pancasila,” kata Wakil Ketua MPR Hj Melani Leimena Suharli dalam acara sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara, di Masjid Al Khoiriyah, Duri Kepa, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Kamis (14/11). Menurut Melani, pendidikan agama dan Pancasila akan lebih baik kalau diberikan kepada ana-anak usia dini, agar bisa melekat di pola pikir anak-anak. Sebab, belakangan ini makin berkurang pemahaman soal Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, yang merupakan Empat Pilar tersebut. Pendidikan nilai-nilai Pancasila kepada anak-anak itu akan bagus, karena ke depannya akan membentuk karakter mereka. “Saling menyayangi teman, kerja sama, gotong royong, adalah nilai Pancasila. Dulu Presiden AS Barrack Obama, waktu ke Indonesia, menyatakan masih hafal Pancasila. Obama juga kagum pada Pancasila, masa’ kita akan meninggalkan,” tegasnya. Pada kesempatan itu, Melani juga menyerahkan bingkisan kepada ratusan anak yatim dan memberikan pembekalan agar mereka rajin belajar. Juga, diberikan buku-buku tentang Pancasila, UUD 1945, dan buku lainnya. Ia pun memberi motivasi agar anak-anak punya cita-cita tinggi. Melani juga mendaulat para siswa untuk maju guna menghafalkan lima sila dari Pancasila. (winoto) Teks: Wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli menyerahkan buku-buku tentang Pancasila, UUD 1945, kepada ustadz yang juga tokoh masyarakat Haji Zaini Salihin di Masjid Al Khoiriyah, Duri Kepa, Tebet, Jaksel. (winoto)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT