ADVERTISEMENT

Satu Lagi Pembunuh Holly Diburu Polisi

Sabtu, 9 November 2013 23:34 WIB

Share
Satu Lagi Pembunuh Holly Diburu Polisi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SEMANGGI (Pos Kota) - Tinggal satu pelaku lagi yang belum tertangkap dalam kasus pembunuhan Holly Angela Hayu Winanti di Apartemen Kalibata City, Jaksel. Polisi mengimbau agar Rusky menyerah lantaran posisinya yang sudah terkunci. Rusky dipastikan tak bisa bergerak lebih leluasa dalam pelariannya mengingat sebelumnya polisi telah berhasil membekuk rekan Rusky, Pago Satria Permana ,41, pada Kamis (7/11) lalu.Pago dan Rusky diketahui selalu bersama dalam pelarian mereka. Rusky merupakan salah satu dari 5 orang komplotan pembunuh bayaran yang disewa Gatot Supiartono, suami siri Holly, untuk membunuh Holly. Peran Rusky cukup signifikan, yakni bertugas membantai Holly di kamar apartemennya bersama El Risky. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto, menjelaskan dalam kasus ini sudah empat tersangka yang ditahan pihaknya.Mereka adalah Gatot, otak pembunuhan, serta Surya Hakim, Latief, dan Pago. Sementara satu pelaku yakni El Risky, diketahui tewas di lokasi kejadian, usai membantai Holly di kamar apartemennya, bersama Rusky. Kanit V Subdit Jatanras Polda Metro Jaya, Kompol Antonius Agus, menjelaskan dari keterangan Pago, pihaknya memastikan dapat menelusuri jejak Rusky. "Menyerahlah, polisi terus memburu," imbau Antonius. Menurut Antonius, jika Pago berperan membuntuti Holly dari Cibubur hingga ke apartemen di hari kejadian, serta juga bertugas membuang jenasah Holly, maka peran Rusky, adalah menjadi eksekutor langsung Holly. Rusky lah, yang bersiap di dalam kamar apartemen Holly, bersama El Risky. "Dia ini eksekutor langsung," ujarnya. Antonius menjelaskan selama pelarian Rusky dan Pago ke Banten, keduanya bersembunyi di hutan-hutan. Akhirnya mereka mencari orang pintar dan dukun di wilayah tersebut agar bisa lolos dari upaya kejaran polisi. Atas perintah seorang dukun di sana, keduanya lalu diminta membeli masing-masing seekor kambing untuk dikurbankan agar selamat."Mereka membeli dua ekor kambing untuk dikorbankan, agar mereka tidak tertangkap polisi atau istilahnya selamat," kata Antonius. Bukan hanya itu, syarat lain diajukan sang dukun. Keduanya diminta untuk tidur di 5 kompleks makam atau kuburan di sana."Ada 5 kuburan, masing-masing menginap 4 malam," kata Antonius. Sedangkan syarat terakhirnya, kata Antonius, keduanya diminta bertapa 2 hari 2 malam di Goa Sanghyang Hira, di Semenanjung Ujung Kulon.Goa ini dipercaya tempat napak tilas Prabu Kiai Santang. Pada Selasa (5/11), Pago dan Rusky berpisah. Pago kemudian menginap di rumah saudaranya di Kampung Ciseket, Pandeglang, Banten, sementara Rusky ke tempat lain.Akhirnya, Pago dibekuk polisi, Kamis (7/11) pagi, saat masih tidur. Ia sudah dalam intaian polisi selama sekitar 3 hari. (Yahya) Holly Angela

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT