ADVERTISEMENT

Perkosa Anak Hingga Tewas, Amuk Hanya Bisa Menyesal

Jumat, 1 November 2013 00:06 WIB

Share
Perkosa Anak Hingga Tewas, Amuk Hanya Bisa Menyesal

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BEKASI (Pos Kota) – Penyesalan selalu datang belakangan. Rasa sesal diungkapkan Amuk, 45, ayah yang tega memerkosa dan membunuh putri kandungnya di Bekasi. Amuk kini harus menghabiskan masa tuanya di dalam penjara. Amuk, menjadi tersangka kasus tewasnya putri kandungnya, Ayumi, 17, gadis kelas XI di SMAN Tarumajaya Bekasi. “Saya menyesal. Anak kandung saya meninggal di tangan saya sendiri,” ucap Amuk, Kamis (31/10). Diberitakan sebelumnya, semula kematian Ayumi, warga Tarumajaya, Bekasi, tidak dilaporkan keluarganya ke polisi. Warga curiga dengan kematian Ayumi karena tubuhnya banyak luka lebam, kemaluannya juga rusak. Warga pun melapor ke polisi. Setelah 24 hari dikubur, makam Ayumi dibongkar polisi (Pos Kota, 31/10). Amuk yang sehari-hari bekerja sebagai office boy di pabrik, mengaku menodai putri sulung dari tiga anaknya itu lantaran istrinya, Siti Jahroh, sudah lama tak melayaninya. Ia memerkosa dan membunuh anaknya pada pada Senin (7/10) dinihari. DIDUGA SERING Polisi masih menggali keterangan tersangka dan mengumpulkan bukti-bukti untuk mengetahui apakah Ayumi sudah lama mengalami kekerasan seksual. Soalnya, remaja itu empat bulan lalu pernah curhat di facebook dan menulis di satusnya ‘Ini aib keluarga, hanya Tuhan yang tahu.’ Kasatreskrim Polresta Bekasi Kabupaten Bekasi Kompol Dedi Murty Haryadi mengatakan, korban sempat melawan saat diperkosa ayahnya. Tapi Amuk bagai kerasukan setan, menganiaya darah dagingnya sampai tewas. Saat ditemukan tewas di kamar, kondisi Ayumi amat mengenaskan. Tubuhnya banyak luka, bajunya tersingkap dan celana dalam melorot sampai ke lutut. Jasadnya ditemukan oleh ibunya, tapi si ibu dan keluarga lainnya tidak melapor ke polisi. Kasus kekerasan seksual terhadap anak kandung hingga mengakibatkan korban tewas, juga pernah terjadi di Duren Sawit, Jaktim, pada Januari 2013. Bocah 11 tahun, RI meninggal dunia karena infeksi dan radang akibat kerap diperkosa ayahnya, Sunoto, 55. Sunoto masuk penjara, keluarganya pun diminta warga pindah dari kampung tersebut. (yanto/saban/us/ird)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT