ADVERTISEMENT

Calon Kapolri Ditanya Soal Bunda Putri

Kamis, 17 Oktober 2013 14:55 WIB

Share
Calon Kapolri Ditanya Soal Bunda Putri

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARRTA (Pos KOta) - Figur  Bunda Putri mencuat dalam sidang uji kelayakan dan kepatutan calon Kapolri Komjen Pol Sutarman di Komisi III DPR, Kamis (17/10), di Gedung DPR/MPR RI Senayan, Jakarta. Adalah anggota Fraksi PKS Buchori Yusuf yang mengeluarkan pertanyaan mengenai Bunda Putri. Menurut Buchori, sosok misterius Bunda Putri semestinya dapat diungkap Polri tanpa menunggu KPK. Buchori menegaskan,  Polri jangan terjebak pada kasus korupsi kecil namun mengabaikan kasus korupsi besar. “Bunda Putri misalnya, Polri sebenarnya bisa menghadirkan, kemana sebenarnya, siapa dia? Jangan kasus hukum yang kecil dikejar tapi yang besar diabaikan,” jelas Buchori . BISNIS HOTEL Buchori meminta Sutarman dapat mengklarifikasi soal kabar bisnis perhotelan yang dimiliki Sutarman di Palembang dan Bandung. Menurutnya berbisnis tidak dilarang asalkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan undang-undang. “Tolong klarifikasi juga bisnis Bapak di perhotelan di Bandung dan Palembang,” tutur Buchori. Selain itu, Buchori juga menanyakan isu Sutarman mendukung salah satu Capres di Pemilu 2014. Hal itu harus diklarifikasi untuk menjamin kepercayaan masyarakat terhadap netralitas polri di bidang politik. “Apakah ini betul? Kalau ini tidak betul dan berkembang ke depan kasihan Bapak,” katanya. Sosok Bunda Putri juga ditanyakan anggota Komisi III DPR asal Golkar Yorrys Yarewai. Menurut Yorrys, kesaksian orang soal Bunda Putri di pengadilan tindak pidana korupsi sudah di bawah sumpah. Apalagi, ujar Yorrys, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersikap emosional menanggapi kabar kedekatan dengan Bunda Putri. "Bapak akan diangkat jadi Kapolri. Apakah dalam masalah Bunda Putri, polisi harus menunggu delik aduan, seperti Nazaruddin mengungkapkan KTP? " tanyanya. Mendagri harus laporan ke Polda Metro Jaya, apakah Polri ikut proaktif isu yang berkembang agar tidak polemik kepanjangan," ujarnya. (prihandoko/d)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT