ADVERTISEMENT

Ekploitasi Batu dan Pasir Rusak Sungai Cibeet

Jumat, 11 Oktober 2013 19:45 WIB

Share
Ekploitasi Batu dan Pasir Rusak Sungai Cibeet

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR (Pos Kota) – Eksploitasi pasir dan batu (sirtu) oleh sejumlah penambang liar di Sungai Cibeet, Kampung Lebak Serna Desa Sirnarasa Kecamatan Tanjungsari mengakibatakan sungai ini rusak dan menyusut. Alhasil, saluran irigasi menjadi kering sehingga sehingga tak bisa menyirami sekitar 400 hektar sawah di kecamatan ini. Selain itu dikhawatirkan sirtu yang dikeruk terus menerus akan menyebabkan kekeringan pada musim kemarau dan longsor pada musim hujan. “Pada awal  Agustus lalu saat hampir dua bulan tak kunjung hujan, saluran irigasi kering  karena air Sungai Cibeet menyusut sehingga kami terpaksa memakai air sumur bor  dan minta bantuan pompa dari pemkab untuk menyirami sawah,” ujar Tasana, warga setempat, Jumat. Meski berdampak terhadap kelangsungan tanam padi dan ancaman bencana alam, diakuinya eksploitasi sirtu ini  sebagian  dilakukan petani setempat.  “Kami akui  penggalian sirtu sewaku-waktu dapat menyebabkan bencana alam. Namun, kami  butuh biaya hidup buat keluaragnya setelah musim tanam padi selesai,” katanya. Sedangkan petani lainnya mengaku, selani bertani ,kebanyakan warga setenpat tak punya punya keahlian lain.“Nah mengisi waktu luang tapi  menghasilkan uang, kami lalu menggali sitru di sungai tersebut. Namun aktivitas galian ini sekarang dihentikan, sejak air sungai mulai menyusit membuat tanaman  padi kami nyaris gagal panan karena kesulitan air ,” katanya. Kades Sirnarasa  Isak mengatakan, pihaknya sudah bosan  melarang warganya mengeruk sirtu di sungau tersebut, bahkan pernah mendatangkan Satpol PP  Kecamatan Tanjungsari, tapi sia-sia. “Namun  sejak dua bulan tak hujan, Sungai Cibeet menyusut sehingga tak dapat mengairi sawah petani, sejak itu mereka menghetikan aktivitas galian,” katanya. Belakangan ini mucul aktivitas galian, tapi dari warga luar. ”Kami sempat melarang tapi malah terjhadi kesalahan pahaman sehingga nyaris terjadinya perang antarkampung, sejak itu kita tak berani melarangnya.” ujarnya. Dia dan warganya minta Satpol PP Kabupaten Bogor bertindak terdahap penggali liar di sungai ini. Kasatpol PP Kabupaten Bogor  Dace Supryiadi berjanji akan menghentikan galian sirtu  di Sungai Cibeet itu. “Kami sudah koordiniasikan dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Meneral (DESDM) Kabupaten Bogor. Tinggal menungu waktu yang tepat,” janjinya. (iwan/d) Aktivitas galian surtu di Sungai Cibeet mengakibatkan sungai ini menyusut

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT