ADVERTISEMENT

Diperiksa Ketat, Hewan Kurban di Sukabumi

Jumat, 4 Oktober 2013 00:46 WIB

Share
Diperiksa Ketat, Hewan Kurban di Sukabumi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SUKABUMI (Pos Kota) - Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan (DPPKP) Kota Sukabumi mengawasi kesehatan hewan kurban menjelang Idul Adha. Pengecekan ini untuk memastikan kesehatan hewan qurban tersebut termasuk kelengkapan dokumen hewan seperti Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) DPPKP Kota Sukabumi, Riki Barata mengatakan pemeriksaan dilakukan di lapak-lapak pedagang hewan kurban. Dari pengecekan kali ini ditemukan ada sejumlah sapi yang mengalami diare. Kondisi ini disebabkan karena hewan ternak masih beradaptasi dengan daerah baru. "Kebanyakan sapi di kita berasal dari luar Sukabumi seperti Pekalongan dan Pati, Jawa Tengah. Kami juga memeriksa kelengkapan dokumen hewan seperti SKKH dan mengecek kandang hewan kurban yang berpengaruh pada kesehatan sapi," kata Riki. Dalam pengecekan ini juga, pihaknya menemukan masih ditemukan lapak hewan kurban yang menjual sapi betina produktif. Hal ini untuk melaksanakan aturan  Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. "Dalam ketentuan itu disebutkan hewan ternak betina produktif dilarang diperdagangkan dan disembelih karena penghasil ternak yang baik. Terkecuali, untuk kepentingan penelitian, pemuliaan, dan pengendalian serta penanggulangan penyakit hewan. Makanya hewan ternak betina produktif tidak akan diberikan kalung label sehat oleh DPPKP. Upaya ini untuk mengendalikan penjualan sapi betina produktif di tengah masyarakat," cetus Riki. Ichwan Hamid, salah seorang pedagang hewan qurban  menyambut positif adanya pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Pada tahun ini ia menyiapkan sebanyak 150 ekor sapi. Dari jumlah itu, 60 persen diantaranya didatangkan dari luar seperti Cirebon, Pati dan Pekalongan Jawa Tengah. (sule/d)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT