ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
JAKARTA (Pos Kota) - Jembatan layang Cawang-Tanjung Priok, Jakarta yang dibangun tahun 1987 dan selesai tahun 1990 rawan roboh. Sebab, sejak didirikan sampai sekarang belum ada satu kalipun dilakukan perbaikan dan survey mengenai kondisinya. Hal itu dikatakan oleh Ketua Umum Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI), Prof Drajat Hoedajanto dalam diskusi 'RUU Konstruksi' di ruang wartawan DPR, Selasa, (24/9). "Sampai sekarang sejak berdirinya jebatan layang Cawang-Tanjung Priok sekali pun belum pernah disurvey soal ketahanannya. Bukan tidak mungkin jemabatan itu akan roboh," katanya. Drajat tidak bisa memastikan kapan jembatan itu akan bisa roboh.Akan tetapi, dari padatnya ruas jalan yang dipergunakan, ia meragukan kondisi jembatan layang Cawang-Tanjung Priok. "Kalau kita lihat jembatan yang ada di Kobe ketika terjadi gempa beberapa tahun lalu, semua jebatannya roboh. Nah, jembatan itu sama dengan jembatan layang Cawang-Tanjung Priok. Karena roboh maka, Jepang pun mengevaluasinya," paparnya. TERBERAT DI DUNIA Drajat mengatakan, semestinya dalam 5-10 tahun, harus ada perbaikan mentenen jembatan layang Cawang-Tanjung Priok. "Kita tidak tahu bagaimana dulu proses konstruksinya, sehingga mesti diperhatian hal itu. Termasuk mentenennya. "Pabriknya mengatakan harus digangti batalan jembatan layang tersebut. Paling tidak sekali dalam 5-10 tahun," katanya. Drajat menyampaikan, bahwa jembatan layang Cawang-Tanjung Priok merupakan jembatan layang terberat di dunia. Sebab, semua jenis kenderaan dengan muatan berapa saja bisa melintas di jembatan layang itu. " Bukan berdasarkan hukum, tapi berdasarkan fakta di lapangan. Sebab, selagi truk punya ruang memuat barang, maka akan dimuat, begitu juga dengan segala jenis kenderaan," papar dosen ITB ini. Ia juga mengingatkan, tidak saja jembatan layang Cawang-Tanjung Priok yang rawan roboh, tapi juga jembatan layang Slipi dan jembatan yang seusia dengan jembatan layang Cawang-Tanjung Priok. "Jadi tidak saja, jembatan layang Cawang-Tanjung Priok saja, tapi juga jembatan lainnya yang seusia, seperti jembatan layang Slipi," paparnya. Dengan berkelakar Drajat mengatakan, kalau lewat Jembatan Slipi dan Muara Karang yang tinggi itu selalu berdoa agar tidak roboh. (rizal)
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT