ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
BOGOR (Pos Kota) - Ratusan mahasiswa IPB Fakultas Ekologi Masyarakat jurusan Gizi bergelimpangan keracunan, Sebelumnya mereka menyantap makanan saat menghadiri seminar Nutriution Fair di Gedung Graha Widya IPB Dramaga, Minggu. Senin pagi, sekitar 115 mahasiswa merasa mual dan muntah-muntah saat mau berangkat kuliah ke kampusnya. Sejumlah mahasiswa mengaku mereka merasa, pusing, mual lalu muntah-muntah setelah delapan jam menyantap berbagai macam panganan kue tradisional saat menghadiri seminar. “Minggu malam dan Senin pagi banyak teman-teman mual lalu muntah-muntah. Sebagian dari mereka pulang dari asrama dan sebagian lagi dibawa ke rumah sakit,” kata Widya, mahasisiwi Fakultas Ekologi Jurusan Gizi usai menjalani perawaran di RS Medika Drmaga. Dari 115 mahaiswa yang diketahui keracuanan, hingga Senin masih terdapat tujuh mahasiswa yang dirawat di RS Medika. Sebelumnya ratusan mahasiswa ini dilarikan ke beberapa rumah sakit di antaranya Klinik Boulkin, RS Karya Bakti selain Medika Dramaga. Menurut Widya, sebelumnya mereka menghadiri seminar tentang nutrisi bagi pertumbuhan anak dan makanan sehat bagi orang dewasa. “Saat istirahat kami memakan makanan beberapa panganan kue tradisional, seperti getuk, ketam hitam, tiwul dan lain sejenisnya,” katanya. Seketika panganan kue itu mereka santap sampai seminar bubar, tidak ada gejala bajal keracunan.. Namun menjelang malam dan esok paginya mereka merasakan kepala pusing, muula- dan sebagan lagi muntah-muntah. Ketua Departemen Gizi Masyarakat Fakulutas Ekologi, Dr Budi Setiawan kepada wartawan menyesalkan kejadian ini. Namun dia tak bisa menyalahkan panita seminar nasional yang diikuti sekitar 1.800 peserta. “Dari 1800 peserta seminar, sekitar 100 mahasiswa Jurusan Gizi angkatan 50 yang menghadiri seminar itu mengalami kercaunan dan sudah kami tangani dengan membawan ke sejumlah klinik dan rumah sakit . Sampai kini tidak ada yang dirawat,” ujarnya. Sementara, makanan snack itu dibuat 11 industri rumahan yang berada di sekitar Kampus IPB Dramaga. Panganan kue sebagai dalam kue kering lainya basah. “Kebanyakan yang keracunan menyantap pannganan kue getuk yang ditaburi ampas kelapa muda,” terangnya. Pihaknya menduga ampas kelapa muda ini sudah terkontamisnasi karena berlendir. Namun untuk memastikannya pihaknya bersama petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor telah mengambil sampel dari beberapa panganan tersebut untuk diperiksa di laboratorium. “Kita tunggu hasilnya, sedangkan kejadian ini akan menjadi pelajaran berharga buat kami untuk menggelar event-event serupa ke depannya dengan melibatkan katering yang mengantongi sertifikat,” katanya. (iwan/sir) foto: Illustrasi
ADVERTISEMENT
Berita Terkait
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berita Terkini
ADVERTISEMENT
0 Komentar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT