ADVERTISEMENT

Pedagang Kaki-5 Pasar Gembrong Nekat Jualan Lagi

Jumat, 13 September 2013 08:47 WIB

Share
Pedagang Kaki-5 Pasar Gembrong Nekat Jualan Lagi

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JATINEGARA (Pos Kota) – Pedagang Kaki-5 nekat kembali berjualan di trotoar sekitar Pasar Gembong, Jatinegara, Jakarta Timur, karena di tempat penampungan sepi pembeli. “Meski harus kucing-kucingan dengan Satpol PP, kami terpaksa lakukan. Di tempat baru sepi pembeli,” tutur Janim, pedagang, kemarin. Pedagang karpet ini berjualan di trotoar memanfaatkan kelengahan aparat. Bila Satpol PP datang dan menjaga ketat, mereka tidak berjualan. Sebaliknya bila aparat tidak ada ia nekat berjualan. Ia mengaku di Pasar Klender sepi pembeli. “Kami ingin berjualan di sekitar Pasar Gembrong saja. kalau di tempat relokasi bisa-bisa anak istri gak makan. Sepi banget,” sambungnya. 300 PETUGAS Kepala Satpol PP Jakarta Timur, Syahdonan, menegaskan phaknya saban hari mengerahkan 300 petugas menjaga areal Pasar Gembrong, sehingga Kaki-5 tidak berjualan di badan jalan atau trotoar. “Kami bagi dua kelompok, pagi hari dijaga 150 petugas dan sore 150 petugas. Kami tidak akan mentolerir Kaki-5 berjualan di badan jalan atau trotoar,”tegasnya Sebelumnya, pedagang karpet menolak relokasi ke Pasar Klender karena dianggap lokasinya jauh dan tidak strategis. Sedangkan pedagang mainan ditempatkan di Pasar Cipinang Besar. Tercatat ada sebanyak 44 pedagang karpet yang belum mau mengambil kios di Pasar Klender. Lurah Cipinang Besar Selatan, Ibrahim, mengatakan sudah melakukan upaya untuk mencari lahan bakal relokasi pedagang karpet yang lokasinya tidak jauh. Hanya saja hal ini terbentur dana yang tidak memadai. Camat Jatinegara, Syofian Taher, mengatakan tetap menolak keinginan pedagang agar diberi toleransi berdagang di trotoar. Pedagang karpet tetap direlokasi ke Pasar Klender. (chotim/st)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT