ADVERTISEMENT

Tak Becus Tangani HIV, RSUD Karawang Diminta Benahi Pelayanan

Selasa, 27 Agustus 2013 21:39 WIB

Share
Tak Becus Tangani HIV, RSUD Karawang Diminta Benahi Pelayanan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

KARAWANG (Pos Kota) - Bocah yatim piatu berusia 5 tahun asal Cilamaya dilarikan ke salah satu rumah sakit di Bandung, akibat mengidap HIV/AIDS yang diduga akibat tertular dari kedua orangtuanya yang telah meninggal dunia, juga akibat penyakit HIV/AIDS. Direktur Yayasan Kita-Kita,  Iwan Aminta Praja,  yang menjadi pendamping  terhadap bocah ini, menyatakan, dia memilih rumah sakit swasta di Bandung, karena pelayanannya dianggap lebih bagus dan harganya relatif lebih murah. "Selama ini kita menilai RSUD Kabupaten menunjukan ketidak-berhasilannya dalam menangani dan melayani pasien seperti ini," ujar Iwan, Selasa (27/8) petang. Sebenarnya, bocah yatim piatu ini bisa saja dibawa ke rumah sakit daerah di Karawang. Namun menurut aktifis penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS di Kabupaten Karawang ini mengatakan, dari sejumlah pasien yang di dampinginya, ketika dilarikan ke RSUD Karawang tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal. TUJUH MENINGGAL  Ada tujuh pasien yang dilarikan ke RSUD dan semuanya meninggal dunia. Sedangkan lima pasien yang dilarikan ke Bandung hingga kini masih sehat. Terlebih pasien yang saat ini akan dibawanya ke salah satu rumah sakit di Bandung telah memasuki fase AIDS. "Kita putuskan akan dibawa ke salah satu rumah sakit di Bandung, yang penanganannya lebih maksimal dengan biaya yang sama. Apalagai pasien saat ini sudah masuk ke fase AIDS yang merupakan fase lanjutan dari HIV," jelasnya. Kemudian Iwan, melanjutkan, sejak tahun 2007 pihaknya telah melakukan koordinasi dengan RSUD Karawang dalam hal penanganan penderita HIV/AIDS. Sejak saat itu, ungkap Iwan, sebanyak 112 penderita HIV/AIDS tidak mendapatkan pelayanan yang baik oleh RSUD hingga meninggal dunia. "Kami berharap RSUD membenahi pelayanan karena kami nilai tingkat ketidakberhasilannya 100 persen," paparnya. Sementara itu, kakek bocah penderita yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan, dia mengetahui cucunya menderita HIV/AIDS setelah cucunya itu diperiksa kesehatannya di salah satu Puskesmas Cilamaya. Pada waktu diperiksa kesehatannya itu  dokter di Puskesmas tersebut tak mengetahui pasti penyakit yang dideritanya cucunya itu. "Kita sebelumnya tidak tahu penyakitnya, pernah dicek ke Puskesmas tapi dokternya juga bilang tidak mengetahui penyakitnya. Kemudian saya mengetahui penyakitnya setelah diperiksa di Puskesmas lainnya saat sebelum puasa lalu," ujarnya. Saat ini, bocah yatim piatu yang ditinggal mati kedua orangtuanya akibat AIDS itu tinggal bersama kakek neneknya. Ayahnya meninggal tahun 2010 dan 100 hari hari kemudian, ibunya menyusul. Kematian kedua orangtuanya memiliki gejala yang sama yakni jamur yang banyak tumbuh di mulutnya, perutnya buncit dan kulitnya menguning. (nourkinan/d)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT