POSKOTA.CO.ID - Pengamat politik sekaligus akademisi Rocky Gerung angkat bicara soal penangkapan seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) berinisial SSS, yang diduga menyebarkan meme bergambar Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
Melalui kanal YouTube pribadinya pada Minggu, 11 Mei 2025, Rocky mempertanyakan langkah aparat yang memproses kasus tersebut ke jalur hukum.
Baca Juga: Soroti Penangkapan Mahasiswi ITB, Amnesty Sebut Polisi Membangkang Putusan Terbaru MK
Ia menilai, bila kasus ini dipaksakan sampai ke pengadilan, maka berpotensi memunculkan lebih banyak meme serupa dengan berbagai tafsir di ruang publik.
“Kalau begini, berapa banyak meme lain yang sejenis juga harus diadili? Ini kan ekspresi di ranah publik,” ujar Rocky.
Rocky menegaskan, penting bagi negara dan aparat hukum memahami konteks kreativitas mahasiswa sebagai bagian dari kebebasan berpikir dan berekspresi.
Ia menyayangkan jika karya satir yang sejatinya merupakan kritik sosial, malah direspons dengan tindakan hukum.
Menurutnya, penanganan berlebihan terhadap ekspresi politik dalam bentuk estetika justru menunjukkan ketidaksiapan pemerintah menghadapi suara publik.
“Ini soal kebebasan politik yang diekspresikan lewat karya visual. Negara tidak bisa membedakan mana kritik estetis dan mana ancaman nyata,” jelas Rocky.
Baca Juga: Tanggapan ITB Terkait Mahasiswinya Ditangkap Polisi karena Unggah Meme Jokowi-Prabowo
Ia juga mewanti-wanti bahwa jika kasus ini dilanjutkan ke pengadilan, bukan tidak mungkin akan memicu gelombang meme serupa sebagai bentuk perlawanan masyarakat terhadap pembungkaman kreativitas.