JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kekhawatiran warga Jakarta Barat soal penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) perlahan mulai mereda. Pemerintah Kota Jakarta Barat resmi meluncurkan program penyebaran nyamuk Wolbachia di wilayah Kembangan Selatan pada Selasa (29/4), dan warga menyambutnya dengan tangan terbuka.
Dari pantauan di lapangan, sebanyak delapan ember berisi telur nyamuk Wolbachia sudah tersebar di wilayah RT 5 RW 2, Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar).
Ember-ember ini ditempatkan di beberapa titik dengan jarak sekitar 200-300 meter agar jangkauan nyamuk tetap efektif tanpa tumpang tindih.
Ketua RT setempat, Mardan, 59 tahun, mengungkapkan, pembagian ember dilakukan pada pukul 09.00 WIB dan langsung disaksikan oleh sejumlah warga.
Baca Juga: Dinkes Jakarta Targetkan Penyebaran Nyamuk Wolbachia di Seluruh Wilayah Jakbar
Dia menjelaskan, sebelum program ini dijalankan, warga sudah diberikan sosialisasi terlebih dahulu, jadi mereka sudah paham manfaat dari kehadiran nyamuk Wolbachia.
“Dibagi delapan ember di RT ini dan jaraknya diatur agar tidak terlalu dekat. Warga juga ikut menyaksikan langsung pembagiannya,” ucap Mardan, kemarin.
Ia menilai program ini membantu mengurangi kekhawatiran warga terhadap ancaman DBD yang kerap muncul saat musim hujan. Tahun lalu, dua warga sempat terkena DBD, tapi dalam beberapa bulan terakhir ini belum ada laporan kasus baru.
“Sangat membantu pastinya dan kami dukung penuh. Selain program ini, kami juga rutin gotong royong tiap bulan, ditambah puskesmas sering datang untuk pengecekan dan penyemprotan,” sambungnya.
Nyamuk Wolbachia sendiri digunakan untuk mengurangi penyebaran virus dengue dan menurunkan kasus DBD. Bakteri Wolbachia, yang terdapat dalam nyamuk Aedes aegypti, menghambat replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk, sehingga nyamuk tidak dapat menularkan penyakit ke manusia saat menggigit.
Salah satu warga, Wati, 43 tahun, mengaku senang karena ember berisi nyamuk Wolbachia ditempatkan tepat di depan rumahnya. Baginya, ini jadi langkah nyata untuk memerangi DBD yang selama ini jadi momok di lingkungan tempat tinggalnya.
“Saya senang banget, apalagi pas ditaruh dekat rumah, jadi lebih tenang. Tapi saya juga tetap bersihin kolam belakang rumah dan area yang basah, karena saya takut juga sama DBD,” katanya.
Di wilayah RT 3 RW 2, sebanyak tujuh ember nyamuk Wolbachia juga sudah disebar. Ibu RT setempat, Upik, 43 tahun, mengatakan, warga mendukung penuh program ini. Apalagi selama dua tahun terakhir belum ditemukan kasus DBD di wilayahnya.
“Puskesmas juga rutin datang tiap minggu buat nyemprot dan ngecek rumah warga satu-satu. Tiap Jumat kita gotong royong bareng. Jadi kekhawatiran soal DBD makin lama makin berkurang,” ucapnya.
Meski penyebaran nyamuk Wolbachia jadi solusi jangka panjang, warga tetap aktif menjaga kebersihan lingkungan. Dari hasil pantauan di lokasi, masih terlihat beberapa genangan air di sekitar rumah warga, yang memang berpotensi jadi sarang nyamuk. Tapi sekarang, warga lebih waspada.
Tindakan Pemerintah
Pemerintah Kota Jakbar mulai mengimplementasikan program penyebaran nyamuk Wolbachia pada Selasa (29/4). Program ini menjadi langkah konkret dalam upaya menekan penyebaran kasus DBD di wilayah tersebut.
Wali Kota Jakbar Uus Kuswanto menyampaikan program ini diharapkan tidak hanya menjadi seremoni semata, tetapi mampu memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.
"Di awal memang program ini sempat menuai pro dan kontra. Namun, Dinas Kesehatan terus melakukan sosialisasi, dan Alhamdulillah saat ini sudah mendapat respons positif dari masyarakat. Harapannya, program ini benar-benar memberikan hasil yang signifikan," ujar Uus.
Penyebaran nyamuk Wolbachia akan dilakukan selama kurang lebih enam bulan, dengan target seluruh wilayah di Jakarta Barat dapat terjangkau.
Dinas Kesehatan Jakarta Barat pun aktif melakukan sosialisasi kepada warga agar mereka memahami tujuan program ini. Hasilnya, masyarakat kini cukup mengenal nyamuk Wolbachia dan turut mendukung pelaksanaannya.
"Sosialisasi sudah dilakukan di dua kelurahan. Harapannya, dalam dua hingga tiga bulan ke depan, seluruh kelurahan di Kecamatan Kembangan dapat melaksanakan program ini," tambah Uus.
1.035 Ember Berisi Wolbachia Disebar
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah ember nyamuk Wolbachia yang akan disebar di Jakbar terbagi ke beberapa wilayah. Di Kembangan Selatan ada 1.035 ember, Srengseng 1.154 ember, Meruya Selatan 811 ember, dan Joglo 1.106 ember.
Pelepasan nyamuk Wolbachia dijadwalkan dilakukan di Kelurahan Kembangan Selatan dan Kelurahan Srengseng pada Selasa (29/4). Sementara itu, wilayah Kelurahan Joglo dan Meruya akan menyusul pada Jumat (9/5).
"Karena Kecamatan Kembangan termasuk wilayah dengan kasus DBD tertinggi, maka penyebaran dilakukan pertama kali di sana. Setelah itu, program akan dilanjutkan ke kecamatan lain di Jakarta Barat," ujarnya.
Pelaksanaan program ini dilakukan secara berkala. Setiap dua minggu sekali akan dilakukan pergantian telur dan evaluasi menyeluruh setelah enam bulan.
Target capaian program ini adalah sebesar 60 persen dari total titik penyebaran. Dengan tercapainya target tersebut, diharapkan penurunan kasus DBD bisa terlihat secara signifikan. (cr-1)