Klub tersebut mengungkapkan bahwa mereka telah menghabiskan hampir RM40 juta selama tiga tahun terakhir dalam upaya menghidupkan kembali Perak, termasuk melunasi utang 'warisan' sebesar 8 juta Ringit Malaysia.
Namun, karena dukungan publik dan swasta dari negara gagal terwujud, Perak FC mengakui mereka tidak punya pilihan selain mundur.
"Kami sangat sedih mengatakan ini, tetapi waktunya telah tiba. Kami secara resmi menarik diri dari Liga Super musim depan," kata klub tersebut dalam sebuah pernyataan.
Kemarahan Guaycochea bermula dari usulan klub untuk menyelesaikan hanya 20 persen dari gaji pemain yang belum dibayar, sebuah langkah yang ditolak keras oleh skuad.
Perak bersikeras semua dana yang tersisa, termasuk dari penjualan merchandise dan subsidi liga, akan digunakan untuk memenuhi kewajiban, meskipun mereka mengakui itu tidak akan cukup untuk membayar semua yang terutang.
Luciano Guaycochea diperkirakan akan menarik minat dari tim Liga Super lainnya menjelang musim baru dan juga minat dari klub luar negeri, termasuk dari Liga 1 Indonesia.