POSKOTA.CO.ID - Tanggal 1 Mei kembali diperingati sebagai Hari Buruh Internasional (May Day). Seperti tahun-tahun sebelumnya, serikat pekerja dan aliansi masyarakat di berbagai wilayah Indonesia akan menggelar aksi demonstrasi damai untuk menyuarakan hak dan aspirasi kaum buruh.
Tahun ini, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) bersama serikat buruh lainnya telah merumuskan enam tuntutan utama yang akan disampaikan kepada pemerintah.
Aksi tersebut dipusatkan di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, serta di sejumlah kota lain yang turut menggelar unjuk rasa.
Baca Juga: 1 Mei 2025 Hari Libur Apa? Cek Jadwal Tanggal Merah Libur Nasional Bulan Ini
Sejarah May Day
Aksi demonstrasi pada Hari Buruh tidak lepas dari sejarah kelam perjuangan buruh di abad ke-19. "Pada tahun 1886 di Amerika Serikat, kaum buruh berdemo menuntut pemberlakuan 8 jam kerja karena saat itu mereka dipaksa bekerja 12-20 jam perhari," tulis catatan sejarah.
Gerakan ini menyebar ke berbagai negara, termasuk Eropa dan Australia, hingga pada 1889, kongres buruh internasional di Paris menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional sekaligus memperjuangkan 8 jam kerja per hari.
Di Indonesia, peringatan May Day dimulai sejak 1 Mei 1918 oleh Serikat Buruh Kung Tang Hwee yang memprotes harga sewa tanah perkebunan.
Setelah kemerdekaan, Presiden Soekarno mengukuhkannya melalui UU Kerja Nomor 12 Tahun 1948. Meski sempat dilarang di era Orde Baru, May Day akhirnya diakui kembali sebagai hari libur nasional pada 2013.
Lokasi dan Jadwal Aksi May Day 2025
KSPI memastikan aksi tahun ini akan digelar di Monas, Jakarta Pusat, mulai pukul 09.30 WIB. Ribuan buruh dari Jakarta, Jawa Barat, dan Banten diperkirakan akan memadati lokasi.
Tahun lalu, aksi serupa diikuti sekitar 50.000 buruh yang berorasi di sekitar Istana Negara, Bundaran HI, dan Monas. Kali ini, massa juga akan bergerak menuju Kementerian Tenaga Kerja dan Istana Merdeka sebagai bentuk tekanan terhadap kebijakan ketenagakerjaan.
Selain Jakarta, aksi serentak juga digelar di Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, dan Purwakarta, dengan total partisipan diperkirakan mencapai puluhan ribu orang.
6 Tuntutan Utama Buruh pada May Day 2025
KSPI dan Partai Buruh mengusung enam poin tuntutan yang dirancang untuk memperjuangkan hak pekerja:
- Penghapusan Outsourcing: Sistem alih daya dinilai menciptakan ketidakpastian kerja dan upah murah.
- Upah Layak: Penyesuaian upah minimum sesuai biaya hidup.
- Pembentukan Satgas PHK: Mencegah pemutusan hubungan kerja sepihak.
- Pengesahan RUU Ketenagakerjaan Baru: Menggantikan UU No. 13/2003 dengan perlindungan lebih kuat.
- RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT): Jaminan hak dasar bagi pekerja domestik.
- Pengesahan RUU Perampasan Aset: Perkuat pemberantasan korupsi untuk dana kesejahteraan rakyat.
Kehadiran Presiden saat May Day
Presiden KSPI Said Iqbal mengonfirmasi bahwa Presiden Prabowo Subianto akan hadir dalam peringatan May Day di Monas.
"Saya boleh klaim 95 persen buruh Indonesia dengan perayaan May Day ini adalah bentuk dukungan, bentuk kebersamaan, bentuk sebuah pengharapan kepada Presiden Prabowo Subianto agar bisa meningkatkan kesejahteraan buruh," ujarnya dalam konferensi pers.
Prabowo akan menjadi presiden kedua setelah Soekarno yang menghadiri peringatan Hari Buruh. "Presiden Prabowo punya kesamaan dengan Presiden Soekarno, yakni sama-sama punya kepedulian tinggi terhadap nasib buruh," tambah Said.
Sebuah panggung khusus telah disiapkan untuk Prabowo menyampaikan pidato di hadapan ribuan buruh. Pemerintah diharapkan merespons tuntutan tersebut dengan kebijakan yang pro-pekerja.
Semangat perjuangan buruh tetap hidup. May Day bukan sekadar aksi turun ke jalan, melainkan pengingat bahwa kesejahteraan pekerja adalah fondasi kemajuan bangsa.