POSKOTA.CO.ID - Pengguna pinjaman online (pinjol) kini harus ekstra waspada. Belakangan, maraksi penagih utang atau debt collector (DC) dari aplikasi pinjol, baik legal maupun ilegal, menggunakan taktik baru yang mengancam keamanan data pribadi korban.
Modus terbaru ini menyasar daftar kontak di akun Google pengguna dengan mengirimkan tautan mencurigakan. Banyak korban melaporkan menerima pesan intimidasi yang mengklaim bahwa pelaku telah "meretas" seluruh kontak di ponsel mereka.
Pesan tersebut biasanya disertai tautan palsu yang terlihat seperti halaman Google, padahal hanya trik untuk menekan korban agar segera melunasi utang. Tak sedikit yang panik karena mengira data pribadinya benar-benar diretas.
Faktanya, ancaman ini hanyalah bagian dari strategi psychological warfare para DC untuk menekan mental nasabah. Namun, hal ini tetap berbahaya, terutama jika korban terjebak rasa takut dan mengambil keputusan finansial yang gegabah.
Baca Juga: Bahaya Galbay Pinjol dan Cara Bijak Mengelola Pinjaman Online
Lalu, bagaimana cara membedakan mana yang benar-benar ancaman dengan ancaman saja? Poskota melansir dari channel YouTube Tools Pinjol, pada 29 April terkait penjelasan lengkapnya berikut ini.
Modus Penipuan via Tautan Google Kontak
Berdasarkan penjelasan dari Tools Pinjol, terdapat sejumlah korban yang melaporkan telah menerima pesan ancaman dari DC yang mengaku telah "meretas" akun Google Kontak mereka. Pesan tersebut biasanya berbunyi:
"Lu ini el diam mau kabur bawa utang lo? Ini kan kontak semua HP kamu di situ ada url atau link (contoh: https://conak.google...) Jangan anggap ini main-main, selesaikan sebelum masalah makin besar. Gue udah retas isi HP lu!"
Faktanya, tautan tersebut bukanlah alat peretasan, melainkan hanya mengarah ke halaman profil Google pengguna. Ini adalah trik phishing untuk menakut-nakuti korban agar segera melunasi utang.
Baca Juga: Praktis! Cara Pinjam Uang Rp500.000 Tanpa Syarat KTP dan BI Checking Lewat DANA Anti Pinjol Ilegal
Risiko Peretasan Data
Aplikasi pinjol legal tidak memiliki akses untuk menyadap atau mencuri data kontak pengguna. Namun, pinjol ilegal seringkali meminta izin berlebihan saat instalasi, seperti akses ke:
- Daftar kontak
- Galeri foto
- Lokasi GPS
- Bahkan riwayat pesan.