JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah menyampaikan, salah satu penyebab Mangga Dua Square dan WTC Mangga Dua sepi pengunjung akibat kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta yang dinilai kurang komprehensif.
Menurutnya, Pemprov Jakarta harus mengupayakan kebijakan subsidi bagi para tenan maupun Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Mal Mangga Dua. Hal itu berlaku juga bagi pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Ya ini sama harusnya kebijakannya dengan Tanah Abang, memang selama ini kebijakan pemerintah ke Mangga Dua kurang komprehensif ya," ucap Trubus saat dikonfirmasi Poskota, Selasa, 29 April 2025.
"Sehingga harusnya Mangga Dua itu kan termasuk Tanah Abang itu diupayakan dengan kebijakan subsidi," kata Trubus.
Baca Juga: Masalah Lahan di SMK PGRI 24 Jakarta Ganggu Siswa Belajar, Pramono: Saya Akan Pelajari
Trubus menyampaikan, pentingnya bagi Pemprov Jakarta dan juga pengelola untuk memberikan kemudahan berupa pembebasan pajak bagi para tenan di mal tersebut.
"Misalnya atau diberikan kemudahan untuk para tenan ataupun memberikan diskon-diskonan termasuk juga logistiknya gitu, sehingga di situ mungkin pajaknya bisa dibebaskan juga," ujar Trubus.
Selain itu, Trubus menyebut, tidak menutup kemungkinan sepinya pengunjung Mangga Dua akibat adanya anggapan dari Amerika Serikat yang menyatakan banyaknya barang bajakan di tempat itu.
"Yah itu karena dilatar belakangi, nama Mangga Dua itu terkena effect Trump. Trump menjelaskan salah satu persoalan itu banyaknya perdagangan gelap barang barang ilegal di Mangga Dua," ucapnya.
Baca Juga: Kritik Penambahan Jalur Sepeda, B2W Sebut Jangan Sekedar Target di Atas kertas
Trubus meminta, pemerintah untuk melakukan pemeriksaan dan pengawasan ketat di mal tersebut.
"Kemudian pemerintah melalui Dinas Perdagangan melakukan sweping pemeriksaan di situ, melakukan tindakan pengawasan ketat gitu. Jadi melakukan penataan ulang gitu menyikapi kebijakan Trump tersebut," kata Trubus.
Trubus juga meminta PD Pasar Jaya untuk melakukan pembenahan terhadap Mangga Dua agar kembali menarik perhatian masyarakat.
"Pasar Jaya juga melakukan pembenahan agar Mangga Dua itu eye catching gitu. Jadi kebijakan-kebijakan yang menurut saya dengan Pemprov dan DPRD yang harus ngotot juga," ujarnya.
Trubus menyampaikan, DPRD Jakarta saat ini dinilai lemah untuk mendorong Pemprov Jakarta dalam melaksanakan kebijakan.
"Karena DPRD kita ini lemah, cuma sibuk cari cuan doang. Enggak pernah mendorong Pemprov agar kebijakannya memberikan perlindungan. Karena Mangga Dua kan harus menjadi ikon bagi Jakarta," katanya. (cr-4)