"Jadi itu estimasi nya belum menghitung thrifting-thrifting palsu juga, itu artinya dari 300T peredaran barang-barang bajakan dan barang-barang ilegal," terangnya.
Bhima kemudian mengingatkan pemerintah jangan hanya fokus negosiasi dengan pemerintah AS, tetapi juga pemberantasan barang bajakan turut diprioritaskan.
"Jadi terlepas dari negosiasi dengan Amerika. terkait pemberantasan barang-barang bajakan ini harus jadi program utama dari sisi pemerintah, khususnya kementerian perdagangan dan bea cukai," ujarnya. (CR-4)