Hardiknas 2025: Inilah 5 Tokoh Sejarah yang Sangat Berpengaruh dalam Pendidikan di Indonesia

Selasa 29 Apr 2025, 13:27 WIB
Logo Hardiknas 2025. (Sumber: kemendikdasmen.go.id)

Logo Hardiknas 2025. (Sumber: kemendikdasmen.go.id)

POSKOTA.CO.ID – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) merupakan salah satu momen penting yang diperingati setiap tanggal 2 Mei di Indonesia.

Peringatan ini bukan sekadar peringatan tahunan biasa, melainkan sebuah penghormatan terhadap perjuangan dan dedikasi para tokoh yang telah berkontribusi besar dalam membangun dan memajukan pendidikan di tanah air.

Penetapan tanggal ini oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1959 menandai pengakuan resmi atas jasa dan pemikiran Ki Hajar Dewantara.

Selain Ki Hajar Dewantara, berikut ini merupakan tokoh-tokoh bersejarah yang memiliki peran besar dalam pendidikan nasional. Simak terus artikel ini sampai selesai, dilansir dari Wikipedia.

Baca Juga: Kemendikdasmen Resmi Merilis Logo Hardiknas 2025, Inilah Tema dan Maknanya

Potret Ki Hadjar Dewantara. (Sumber: Istimewa)

Peran Ki Hadjar Dewantara

Penghargaan atas jasa-jasanya di bidang pendidikan diabadikan lewat pengakuan resmi sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Selain itu, penetapan tanggal lahirnya (2 Mei) sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Ki Hadjar memperkenalkan semboyan terkenal, "Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani"

Artinya, “di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan.”

Filosofi ini menekankan peran guru tidak hanya sebagai pendidik, melainkan juga sebagai teladan, motivator, dan pendukung perkembangan muridnya.

Baca Juga: Peringati Hardiknas, DPR Ingatkan Komitmen Pemerintah Jalankan Amanat UUD 45

Potret Kartini. (Sumber: Istimewa)

Peran Kartini

Perjuangan Kartini dalam memperjuangkan pendidikan bagi perempuan menjadi simbol emansipasi dan pembaruan.

Hari Kartini yang dirayakan setiap 21 April di Indonesia tidak hanya memperingati peran sosialnya, tetapi juga mengingatkan pentingnya keterlibatan aktif perempuan dalam pendidikan dan pembangunan bangsa.

Walau dibatasi oleh budaya, Kartini terus belajar secara otodidak melalui buku, koran, dan majalah Belanda.

Ia mengumpulkan pengetahuan serta mengkritisi kondisi pendidikan perempuan yang minim, sehingga menumbuhkan kesadaran bahwa perempuan harus memiliki kesempatan belajar yang setara.

Baca Juga: Kementerian PUPR Rehabilitasi 1.174 Sekolah dan Madrasah Tahun 2023 Peringati Hardiknas

Potret H.O.S. Tjokroaminoto. (Sumber: Istimewa)

Peran H.O.S. Tjokroaminoto

H.O.S. Tjokroaminoto adalah sosok yang memberikan dampak besar terhadap pendidikan di Indonesia, khususnya melalui filosofi, pengajaran, dan pembentukan generasi pemimpin.

jokroaminoto mengajarkan pentingnya pendidikan untuk membentuk karakter. Filosofinya yang terkenal, “Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat”.

Rumahnya di Surabaya menjadi pusat pendidikan informal bagi generasi muda yang kelak menjadi tokoh besar bangsa Indonesia.

Murid-muridnya seperti Soekarno, Musso, dan Sekarmadji Maridjan Kartosoewiryo mendapat arahan langsung darinya.

Baca Juga: Peringati Hardiknas, Pj Heru Beri Penghargaan pada Tiga Tenaga Kependidikan

Potret Mohammad Yamin. (Sumber: Istimewa)

Peran Mohammad Yamin

Mohammad Yamin dikenal tidak hanya sebagai pahlawan nasional dan sastrawan, melainkan juga sebagai pelopor dalam transformasi pendidikan di Indonesia.

Salah satu inisiatif nyata Yamin adalah pendirian perguruan tinggi sebagai upaya membuka akses pendidikan yang lebih merata.

Sebagai intelektual sekaligus praktisi di bidang pendidikan, Yamin menyadari pentingnya mengadaptasi sistem pendidikan agar mampu menjawab tantangan zaman.

Ia menekankan, salah satunya, pengembangan sumber daya manusia yang siap bersaing di zaman modern.

Baca Juga: Peringati Hardiknas 2023, Begini Lirik Lagu ‘2 Mei Hari Pendidikan Nasional’ yang Mengandung Pesan Positif

Potret Ki Sarmidi Mangunsarkoro. (Sumber: Istimewa)

Peran Ki Sarmidi Mangunsarkoro

Ki Sarmidi Mangunsarkoro adalah sosok yang tak terpisahkan dari sejarah pendidikan nasional Indonesia.

Pendirian Perguruan Tamansiswa di Jakarta, hasil penggabungan antara HIS Budi Utomo dan HIS Marsudi Rukun, merupakan wujud nyata dari upaya Ki Sarmidi dalam menciptakan sistem pendidikan yang tidak hanya mengedepankan aspek akademis, tetapi juga membentuk karakter dan cinta tanah air.

Perjalanan Ki Sarmidi dalam dunia pendidikan semakin mengesankan ketika ia bergabung aktif dalam Gerakan Taman Siswa, sebuah inisiatif pendidikan yang lahir dari semangat Ki Hadjar Dewantara.

Pada Rapat Besar Umum Tamansiswa di Yogyakarta, 13 Agustus 1930, beliau bersama rekan-rekan seperti Ki Sadikin, Ki S. Djojoprajitno, dan lain-lain, menandatangani piagam persatuan yang melahirkan dasar-dasar pemikiran pendidikan nasional.

Berita Terkait

News Update