Pemkot Cimahi Siapkan Teknologi Early Warning System Deteksi Bencana

Senin 28 Apr 2025, 12:04 WIB
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana (kiri) didampingi Wakil Wali Kota, Adhitia Yudhistira (kanan), melakukan inspeksi ke kawasan Alun-Alun yang dibanjiri PKL. (Sumber: Poskota/Gatot Poedji Utomo)

Wali Kota Cimahi, Ngatiyana (kiri) didampingi Wakil Wali Kota, Adhitia Yudhistira (kanan), melakukan inspeksi ke kawasan Alun-Alun yang dibanjiri PKL. (Sumber: Poskota/Gatot Poedji Utomo)

CIMAHI, POSKOTA.CO.ID - Pemkot Cimahi siapkan sistem peringatan dini terhadap bencana. Teknologi yang digunakan yakni Early Warning System (EWS).

Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, mengatakan, persiapan teknologi itu dilakukan sebagai langkah untuk mengefektifkan penanganan hingga menekan dampak bencana di Kota Cimahi.

"Pengadaan teknologi itu akan dikoordinir langsung oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," kata Ngatiyana, Senin, 28 April 2025.

Dia menjelaskan, bentuk teknologi itu berupa sirine atau informasi sambung ke TV agar masyarakat Cimahi mengetahui dengan cepat apabila ada potensi atau tanda-tanda bencana alam yang akan terjadi. Dengan antisipasi itu, harapannya dapat menyelamatkan lebih banyak masyarakat.

Baca Juga: Ole Romeny Nikmati Tekanan Besar sebagai Striker Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

"Komandonya di bawah BPBD Kota Cimahi. Nanti disiapkan agar segera diadakan oleh BPBD, kemarin sudah kami setujui untuk keamanan," ujarnya.

Sementara itu, adanya pengadaan teknologi EWS kebencanaan tersebut dibenarkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan.

Andy mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah rencana yakni ada lima unit EWS Pool Station, yang nantinya akan disiapkan di lima titik.

"Ya, itu untuk skema awalnya," ujar Andy, saat dihubungi.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi 2 Kali dalam 5 Jam, Ada Dentuman Keras

Untuk skema pengadaan EWS kebencanaan tersebut, lanjut Andy, pihaknya telah mempresentasikan ke Pemprov Jawa Barat. Namun untuk pengadaan teknologi tersebut belum dapat terealisasi.

"Sebetulnya sudah siap untuk direalisasikan tapi, karena ada efesiensi jadi ditunda," katanya.

Dia menambahkan, meski pengadaannya belum terealisasi, BPBD Cimahi telah memiliki ekosistem deteksi bencana yang dilakukan berbasis komunitas dan relawan pakar kebencanaan.

"Dengan ekosistem tersebut, setiap potensi bencana bisa dideteksi lebih awal walaupun memiliki tingkat keakuratan yang lebih rendah," tambahnya.

Dalam mendeteksi potensi bencana di Kota Cimahi, lanjut dia, sejauh ini dilakukan langkah-langkah pendekatan dengan komunitas atau relawan kebencanaan yang dipadukan dengan teknologi.

"Langkah pertama kami berikan pelatihan kepada relawan dan organisasi kebencanaan. Kita latih dan bina sebagai spoter atau pengamat. Langkah selanjutnya, informasi dari mereka diteruskan ke BPBD. Langkah itu untuk saat ini masih efektif di Kota Cimahi," pungkasnya.

Berita Terkait

News Update