POSKOTA.CO.ID - Dalam beberapa waktu terakhir, dunia hiburan tanah air kembali diguncang dengan isu lama yang kini mencuat ke permukaan praktik prostitusi yang diduga melibatkan sejumlah selebritas. Sorotan utama kali ini tertuju pada seorang artis berinisial GF yang disebut-sebut terlibat dalam kisah pahit perceraian akibat ulah selebritas lain.
Nama GF mencuat dalam pernyataan Robby Abbas, mantan terpidana kasus prostitusi artis, melalui kanal YouTube @Reyben Entertainment.
Dalam wawancara tersebut, Robby Abbas menyebut bahwa konflik yang terjadi antara artis berinisial AA, LM, dan RK ternyata turut menyeret nama GF.
Bahkan GF disebut sebagai korban dalam drama rumah tangga yang sempat viral di berbagai platform media sosial.
Baca Juga: Tak Hanya Lowongan PPSU Jakarta, Pemprov DKI Juga Buka Loker Damkar 2025
Pengakuan Robby Abbas dan Viralitas Konten
Robby Abbas mengungkap bahwa artis berinisial AA, yang saat ini terlibat konflik panas dengan dua artis lainnya, juga memiliki catatan kelam di masa lalu.
AA dituding pernah menjadi pihak ketiga yang menghancurkan rumah tangga orang lain dalam hal ini, rumah tangga GF.
Pernyataan tersebut memicu reaksi luas di kalangan warganet. Banyak yang merasa pernyataan Robby perlu ditindaklanjuti secara hukum, namun tak sedikit pula yang memuji keberaniannya untuk membuka tabir kelam industri hiburan.
Dalam salah satu cuplikan wawancaranya, Robby mengatakan:
“Itu kejadiannya baru tahun lalu. GF itu sahabat saya, dia sampai bercerai karena kasus ini. Suaminya berselingkuh dengan AA.”
Pernyataan tersebut menjadi viral, terlebih karena nama-nama inisial yang disebut mengundang rasa penasaran publik.
Munculnya Nama Gege Fransiska
Lalu, siapa sebenarnya sosok GF yang dimaksud Robby Abbas?
Banyak pihak berspekulasi bahwa GF yang dimaksud adalah Gege Fransiska, artis yang sempat viral pada 2023 karena kasus dugaan perselingkuhan yang melibatkan suaminya dan seorang figur publik perempuan berinisial AA. Nama lengkap Gege adalah Dillian Gresta Fransiska, seorang model, penyanyi, dan aktris yang berasal dari Indramayu, Jawa Barat.
Gege dikenal aktif di media sosial dan sempat menjadi sorotan karena keberaniannya mengungkap kasus rumah tangganya secara terbuka kepada publik. Ia menuduh suaminya, yang dikenal dengan inisial H, berselingkuh dengan Ayu Aulia, yang juga merupakan figur publik dengan pengaruh besar di media sosial.
Dari Konflik Rumah Tangga ke Proses Hukum
Kasus yang menimpa GF tidak berhenti di level pemberitaan semata. Permasalahan rumah tangganya sempat dilaporkan ke kepolisian.
Gege merasa bahwa dirinya telah menjadi korban dari perselingkuhan yang terorganisasi dan diduga melibatkan unsur prostitusi selebritas.
Namun, meskipun telah memasuki jalur hukum, kasus tersebut berakhir dengan perceraian. Gege dan H resmi berpisah pada akhir 2023. Setelahnya, Gege memilih untuk tidak terlalu banyak berbicara ke publik dan lebih fokus membangun kariernya kembali di industri hiburan.
Warganet pun memberikan reaksi beragam atas munculnya kembali isu ini di tahun 2025. Banyak yang bersimpati kepada GF dan berharap ia bisa bangkit dari permasalahan masa lalunya.
Baca Juga: PPSU DKI Jakarta 2025 Buka Lowongan: Syarat, Cara Daftar, Besaran Nominal Gaji
Respons Warganet dan Dampak Sosial
Unggahan di kanal @Reyben Entertainment dibanjiri komentar. Salah satu komentar warganet menyatakan:
“Baru kali ini narasumber berani buka suara. Semoga kejujurannya jadi pelajaran buat banyak orang.”
– @teguhsaputra9874
Komentar lain menyebut bahwa AA kini tengah menerima akibat dari perbuatannya sendiri:
“Senjata makan tuan. Dulu nyerang orang terus. Sekarang kebenaran mulai terungkap.”
– @susiuci5376
Fenomena seperti ini menunjukkan bahwa masyarakat masih memiliki antusiasme tinggi terhadap kabar selebritas, khususnya ketika menyangkut kisah dramatis yang melibatkan perselingkuhan, perceraian, dan skandal lainnya.
Artis, Inisial, dan Spekulasi Publik
Munculnya berbagai inisial dalam kasus ini menjadi pola yang semakin sering terlihat dalam pemberitaan hiburan. Menggunakan inisial seolah menjadi strategi untuk menjaga privasi, sekaligus menciptakan ruang spekulasi yang luas di masyarakat.
Namun, strategi ini memiliki dua sisi mata uang: di satu sisi, ia mendorong keterlibatan publik, tetapi di sisi lain bisa menciptakan fitnah atau kesimpangsiuran informasi.