POSKOTA.CO.ID - Viral kasus mutilasi pacar di Banten perkara ogah tanggung jawab, ternyata pelakunya pernah masuk acara TV Orang Pinggiran tahun 2016.
Kasus mutilasi ini beredar luas di media sosial Facebook dimana seorang pemuda, Mulyana (23) tega menghilangkan nyawa pacarnya sendiri SA (19).
Kronologi kejadian disebutkan bahwa kejadian pembunuhan ini berawal dari sang pacar yang mengaku hamil dari hubungan dengan Mulyana.
Namun si pria ogah tanggung jawab untuk menikahi pacarnya itu sehingga tega membunuh dan melakukan mutilasi.
"sangat di sayangkan masih bocil tega mutilasi pacar sendiri karna ga mau tanggung jawab buat orang tua harus lebih waspada lagi jaga anak-anak kita, apalagi ini udah masuk wilayah padarincang, Korban pelaku gunung sari," tulis warganet di Facebook diunggah ulang akun X @kingdrop25.
Kejadian ini membuat banyak warganet miris, pasalnya pelaku diketahui sempat masuk acara TV Trans 7, Orang Pinggiran pada tahun 2016 silam.

"ini sih parah bngt tega mutilasi pacar sendiri hanya karna ngga mau tanggung jawab pacarnya yang lagi hamil lokasi kejadian di gunung sari serang banten sadis banget," tulis akun X @kimsaeeronn.
"masuk tv 2 kali. 1. orang pinggiran Trans7. 2. pelaku mutilasi. bener bener biadab, ga tega banget liat videonya. konteks: cewenya hamil-minta tanggung jawab-pelaku menolak- membunuh dan memutilasi korban, perut sampe dibelah, anggota badan disebar," tulis netizen lainnya melalui X @devprinceps.
Baca Juga: Viral Gibran Dituding ‘Numpang Tenar' di Balik Kesuksesan Film Jumbo, Isu AI Jadi Sorotan
"yang lagi viral,pelaku mutilasi pacar di gunung sari banten ternyata dulu pernah masuk acara tv orang pinggiran jirr lah,sumpah sih gue syok bgtt pas lihat rekman evakuasi nya," komentar X @AndrePu.
Dari berita yang beredar, kabarnya pelaku sudah berhasil diamankan oleh pihak berwajib paa Sabtu, 19 April 2025 lalu.
Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi
Hasil penyelidikan Polisi mengungkapkan bahwa tindak penghilangan nyawa ini terjadi ketika pelaku mengajak pacarnya untuk makan bakso.
Sambil makan, pelaku berbincang dengan korban tentang kehamilan dari hasil hubungan berpacaran keduanya.
Kemudian pelaku meminta korban menemaninya untuk pergi 'cash on delivery (COD)' barang ke Gunung Kupa.
Di perjalanan korban diketahui terus mendesak pelaku untuk bertanggung jawab atas kehamilannya.
Dengan alasan membahasnya lebih lanjut, pelaku lantas membawa korban masuk ke dalam hutan.
Saat itulah pelaku membunuh pacarnya dengan cara mencekik menggunakan kerudung yang dikenakan korban, lalu didorong dari atas tebing lalu dicekik lagi sampai tewas.
Pelaku setelahnya pulang ke rumah untuk membawa sebilah golok dan kembali ke lokasi kejadian untuk memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian, yaitu kepala, tangan, kaki, dan isi perut yang dibuang ke aliran sungai.
Lalu bagian tubuh korban lainnya ditutup menggunakan daun pisang dan tumpukan kayu.
Jasad korban lantas ditemukan oleh warga pada Jumat, 18 April 2025 di tengah hutan dengan kondisi tidak utuh tanpa kepala, tangan, dan kaki.
Setelah itu, warga bersama Polisi bekerja sama mencari bagian tubuh korban lainnya dimana organ yang sudah ditemukan pada Sabtu 19 April 2025 adalah kepala dan kaki.