PARIS, POSKOTA.CO.ID – Sampel tentang kemungkinan adanya kehidupan purba di Mars ditemukan.
Penjelajah Curiosity milik NASA berhasil menemukan molekul rantai karbon terpanjang yang pernah terdeteksi di Mars.
Molekul ini diyakini sebagai bagian dari asam lemak, senyawa yang di Bumi sering kali berkaitan dengan aktivitas biologis.
Penemuan itu berasal dari sampel batuan berumur 3,7 miliar tahun, dikumpulkan dari dasar danau purba yang telah mengering di wilayah bernama Yellowknife Bay.
Rantai karbon tersebut terdiri atas hingga dua belas atom yang saling terhubung, dan baru-baru ini dilaporkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada 24 Maret lalu.
Baca Juga: Rusia Menolak Perintah Mahkamah Internasional untuk Menghentikan Invasi ke Ukraina
“Fakta bahwa molekul linear yang rapuh masih ada di permukaan Mars 3,7 miliar tahun setelah pembentukannya memungkinkan kita membuat pernyataan baru: Jika kehidupan pernah muncul di Mars miliaran tahun yang lalu, pada saat kehidupan muncul di Bumi, jejak kimiawi kehidupan purba ini mungkin masih ada saat ini untuk kita deteksi,” ujar Caroline Freissinet, ahli kimia analitis dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis di Laboratorium Atmosfer dan Observasi Luar Angkasa, dikutip dari Live Science, Minggu 20 April 2025.
Molekul-molekul tersebut, seperti dekana, undekana, dan dodekana, terdeteksi menggunakan instrumen Sample Analysis at Mars (SAM) yang ada di dalam Curiosity. Uniknya, penemuan ini muncul secara tidak disengaja.
Awalnya, para ilmuwan hendak mencari asam amino, bahan penyusun protein, dalam sampel batuan yang disebut "Cumberland", yang telah dibor sejak 2013.
Tim peneliti mencoba pendekatan baru dengan memanaskan sampel tersebut hingga 1.100°C guna melepaskan oksigen dan menganalisis sisa-sisanya.
Meskipun asam amino tidak ditemukan, metode baru itu justru mengungkap keberadaan molekul lemak yang sebelumnya tidak terdeteksi.