Sulit Nabung Saat Ekonomi Lesu? Saatnya Beralih ke Frugal Living, Begini Caranya

Minggu 20 Apr 2025, 10:24 WIB
cara mengadopsi gaya hidup frugal livin untuk mengelola keuangan agar stabil. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)

cara mengadopsi gaya hidup frugal livin untuk mengelola keuangan agar stabil. (Sumber: Pexels/cottonbro studio)

POSKOTA.CO.ID - Di tengah kesulitan ekonomi, konsep gaya hidup frugal living bisa kamu terapkan untuk mengatur keuangan agar lebih stabil.

Meskipun sekilas terdengar seperti hidup pelit atau menahan diri dari semua kesenangan, frugal living sebenarnya jauh dari itu.

Dengan menerapkan gaya hidup frugal, kamu bisa mengubah cara pandang terhadap uang dan mulai merencanakan keuangan secara lebih bijak.

Hal ini akan perlahan-lahan menciptakan ruang bagi kamu untuk menabung dan berinvestasi, bahkan di tengah tekanan ekonomi.

Jadi, kalau kamu merasa sulit menabung akhir-akhir ini, mungkin sekarang saat yang tepat untuk beralih ke gaya hidup frugal living.

Baca Juga: NIK KTP Anda Terdata sebagai Penerima Bansos? Cairkan Saldo Dana Rp600.000 per Tahap dari Pemerintah Via BPNT 2025

Apa Itu Frugal Living?

Frugal living berarti hidup hemat dengan bijak. Ini bukan berarti kamu tidak boleh belanja atau bersenang-senang, melainkan menjadi lebih sadar atas setiap uang yang dikeluarkan.

Apakah itu benar-benar penting? Apakah itu memberikan nilai jangka panjang? Itulah pertanyaan yang sering muncul dalam pola pikir frugal living.

Mereka yang menerapkan konsep ini tidak serta merta menjauhi konsumsi, tetapi lebih memprioritaskan nilai dan tujuan dari setiap pembelian.

Tujuan akhirnya adalah untuk mengontrol keuangan dan meraih stabilitas, bahkan kebebasan finansial.

Baca Juga: Bansos BPNT Tahap 2 2025 Segera Cairkan Dana Rp600.000, Ini Cara Cek NIK KTP Anda sebagai Penerima

Cara Mengatur Keuangan dengan Frugal Living

Dikutip dari kanal YouTube Satu Persen Indonesian Life School, berikut adalah beberapa langkah praktis yang bisa kamu lakukan untuk mengadopsi gaya hidup frugal living.

1. Ubah Mindset

Langkah pertama adalah membentuk pola pikir baru. Buku "Your Money or Your Life" karya Vicki Robin dan Joe Dominguez menjadi inspirasi penting dalam memulai frugal living.

Buku ini mengajarkan bahwa setiap rupiah yang dihabiskan merupakan hasil dari waktu dan tenaga yang kita tukarkan dalam hidup.

Jika kamu ingin membeli smartphone seharga Rp5 juta dan penghasilanmu setara dengan satu bulan kerja, maka kamu perlu berpikir ulang, apakah satu bulan waktu hidupmu sepadan untuk benda tersebut?

Mindset ini akan membuat kamu lebih selektif, sadar, dan hati-hati dalam mengatur pengeluaran.

2. Lakukan Budgeting Secara Rutin

Setelah mindset terbentuk, langkah berikutnya adalah praktik nyata: membuat anggaran atau budgeting.

Mulailah dengan mencatat semua pengeluaran harian selama 3 hingga 6 bulan pertama. Dari situ, kamu akan melihat pola ke mana uang kamu pergi.

Setelah mengidentifikasi pola ini, kamu bisa mulai menyusun strategi keuangan: memotong pengeluaran yang tidak penting, mengalokasikan dana untuk kebutuhan utama, dan tentu saja, mulai menyisihkan untuk menabung dan investasi.

Budgeting tidak harus ribet. Bisa dimulai dari catatan sederhana di buku, Excel, atau aplikasi keuangan di ponsel.

3. Jangan Lupa Tingkatkan Pemasukan

Frugal living bukan hanya soal menghemat (defense), tetapi juga soal meningkatkan pemasukan (offense).

Kamu bisa fokus pada karier, bekerja lebih baik, mengejar promosi, dan berpindah ke pekerjaan yang lebih baik.

Namun, ada juga yang menambah pemasukan dari side hustle, seperti jualan online, buka warung, jadi reseller, atau kerja lepas.

Apapun bentuknya, tujuannya sama yakni, menciptakan margin antara pemasukan dan pengeluaran, agar bisa disisihkan untuk investasi.

4. Belajar Investasi

Setelah berhasil menyisihkan uang, saatnya belajar investasi. Mulailah dari instrumen yang sederhana seperti emas, deposito, reksa dana pasar uang, hingga reksa dana indeks saham.

Reksa dana indeks saham sendiri cocok bagi pemula yang ingin investasi jangka panjang dengan risiko rendah.

Namun, jangan lupa juga untuk diversifikasi agar dana kamu tidak bergantung pada satu jenis investasi saja.

Demikian informasi mengenai gaya hidup Frugal Living yang bisa kamu terapkan agar bisa mengelola uang dengan lebih baik.

Berita Terkait

News Update