Poster film Pengepungan di Bukit Duri. (Sumber: X/@TarizSolis)

HIBURAN

Deretan Aktor Muda Ini Bikin Film Pengepungan di Bukit Duri Karya Joko Anwar Makin Tegang!

Sabtu 19 Apr 2025, 16:38 WIB

POSKOTA.CO.ID - Film terbaru garapan Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri, tidak hanya mencuri perhatian karena alur ceritanya yang menegangkan dan penuh kritik sosial, tetapi juga karena deretan pemainnya yang menghadirkan energi baru ke dunia perfilman Indonesia.

Tayang mulai 17 April 2025, film produksi Amazon MGM Studios dan Come and See Pictures ini menjadi panggung bagi para aktor muda yang tampil memukau dengan karakter mereka masing-masing.

Morgan Oey sebagai Edwin

Di posisi sentral ada Morgan Oey yang memerankan Edwin, seorang guru pengganti dengan idealisme tinggi. Mantan personel boyband yang kini serius meniti karier akting ini kembali menunjukkan kedalaman peran dalam film drama-thriller.

Peran Edwin menantangnya tidak hanya secara fisik, tetapi juga emosional, terutama ketika karakter ini terjebak dalam situasi penuh kekerasan demi menemukan keponakannya.

Baca Juga: Alasan Latar Waktu Film Pengepungan di Bukit Duri Tahun 2027, Ini Kata Joko Anwar

Omara Esteghlal sebagai Jefri

Nama Omara Esteghlal juga mencuat lewat perannya sebagai Jefri. Aktor muda berbakat ini dikenal lewat beberapa film indie sebelumnya, dan kini membuktikan kapasitasnya dalam genre thriller.

Karakter Jefri menjadi elemen penting dalam memperkuat konflik batin dan eksternal dalam cerita.

Hana Pitrashata Malasan sebagai Diana

Hana Pitrashata Malasan tampil sebagai Diana, rekan Edwin yang ikut terjebak dalam kekacauan sekolah.

Dengan latar belakang teater dan beberapa serial populer, Hana dikenal akan kemampuan akting yang intens dan autentik.

Perannya sebagai Diana memberikan sentuhan emosional dan keberanian yang menyentuh hati penonton.

Satine Zaneta sebagai Doti

Satine Zaneta, yang sebelumnya dikenal sebagai penyanyi muda berbakat, kini menjajal dunia akting lewat perannya sebagai Doti.

Karakternya menyimpan banyak kejutan dan menjadi salah satu sorotan karena berhasil menggabungkan sisi misterius dan sensitif dari seorang remaja di tengah kekacauan.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Film di Akhir Pekan, Salah Satunya Pengepungan di Bukit Duri

Farandika, Fatih Unru, dan Florian Rutters

Farandika (Jay), Fatih Unru (Rangga), dan Florian Rutters (Sean) turut memperkuat barisan karakter remaja yang kompleks.

Fatih Unru, misalnya, sudah dikenal sebagai aktor muda yang mampu menciptakan atmosfer tegang lewat gestur dan dialog tajam.

Florian Rutters, aktor berdarah campuran Indonesia-Belanda, menjadi representasi dari wajah baru perfilman Indonesia yang semakin inklusif dan global.

Dewa Dayana dan Sandy Pradana

Dua nama terakhir yang tak kalah mencuri perhatian adalah Dewa Dayana (Gery) dan Sandy Pradana (Anto).

Dewa dikenal lewat peran-perannya yang maskulin dan penuh tekanan, sementara Sandy tampil mengintimidasi sebagai bagian dari kekuatan antagonis di dalam cerita.

Gabungan Talenta Muda dan Visi Global

Pengepungan di Bukit Duri bukan hanya film aksi-thriller biasa. Di balik kisahnya yang sarat kritik sosial dan realita pendidikan, film ini menjadi etalase untuk para aktor muda yang siap menjadi wajah baru sinema Indonesia.

Dengan kolaborasi lintas negara dan produksi bertaraf internasional, film ini tak hanya dinantikan karena jalan ceritanya, tapi juga karena penampilan para pemainnya yang menjanjikan.

Berlatar di Indonesia tahun 2027, Pengepungan di Bukit Duri membawa penonton ke dalam dunia yang penuh ketegangan sosial dan politik.

Baca Juga: Sinopsis Pengepungan di Bukit Duri: Potret Distopia Pendidikan dan Kekacauan Sosial Indonesia Masa Depan

Di tengah suasana yang kacau akibat diskriminasi dan kebencian yang kian merajalela, seorang guru pengganti bernama Edwin dikirim ke SMA Duri—sebuah sekolah bermasalah yang berada di jantung konflik.

Bukan hanya menjalankan tugas, Edwin datang dengan misi pribadi: menepati janji mendiang kakaknya untuk menemukan keponakannya yang hilang.

Namun pencariannya tidak berjalan mulus. Edwin justru terseret ke dalam situasi penuh kekerasan, intimidasi, dan ketakutan. Ketegangan memuncak ketika kerusuhan besar meledak di luar sekolah, memicu kekacauan yang menjalar ke dalam gedung.

Baca Juga: Daftar OST Film Pengepungan di Bukit Duri, Netizen: Asoy Dibikin Konser!

Bersama Diana, rekan sesama guru, Edwin harus berjuang menyelamatkan diri dari para murid yang tak segan melakukan aksi brutal demi bertahan hidup atau meluapkan dendam mereka.

Ketika sekolah berubah menjadi medan perang, Pengepungan di Bukit Duri menyajikan bukan hanya kisah bertahan hidup, tapi juga refleksi sosial yang dalam tentang pendidikan, kekuasaan, dan kemanusiaan.

Dengan tensi tinggi dan nuansa kelam yang khas karya Joko Anwar, film ini menjanjikan pengalaman sinematik yang memukul emosi sekaligus mengajak berpikir.

Tags:
Omara EsteghlalMorgan Oey Amazon MGM StudiosSutradara Joko AnwarFilm Pengepungan di Bukit Duri

Yugi Prasetyo

Reporter

Yugi Prasetyo

Editor