Mau Pinjam Uang? Cek Dulu 20 Pinjol Ini dengan Risiko Galbay Tertinggi di 2025 Versi OJK

Jumat 18 Apr 2025, 17:26 WIB
Aplikasi pinjaman online (pinjol) yang memiliki tingkat gagal bayar (galbay) tertinggi tahun 2025 versi OJK. (Pexels)

Aplikasi pinjaman online (pinjol) yang memiliki tingkat gagal bayar (galbay) tertinggi tahun 2025 versi OJK. (Pexels)

POSKOTA.CO.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis data terbaru mengenai aplikasi pinjaman online (pinjol) yang memiliki tingkat gagal bayar (galbay) tertinggi tahun 2025.

Laporan itu sendiri berdasarkan Tingkat Keberhasilan Bayar dalam 90 Hari (TKB90) yang merupakan indikator utama OJK untuk menilai seberapa besar pinjaman dikembalikan.

Semakin rendah angka TKB90 sebuah aplikasi pinjaman online, semakin besar risiko kredit macet yang dimilikinya.

Hal ini menjadi cerminan bahwa, banyak penggunanya yang tidak mampu membayar kembali pinjaman uang alias galbay pinjol.

Dalam konteks ini, TKB90 bukan hanya menjadi acuan bagi regulator seperti OJK, tetapi juga menjadi indikator penting bagi masyarakat dalam memilih pinjol yang lebih aman dan bertanggung jawab.

Pada tahun 2025, sejumlah platform pinjol tercatat mengalami penurunan signifikan dalam angka TKB90-nya, menandakan tingginya tingkat galbay di layanan tersebut.

Beberapa bahkan masuk ke dalam daftar pengawasan atau daftar merah OJK karena dianggap memiliki performa pengembalian pinjaman uang yang buruk.

Baca Juga: Jangan Main-main ini Dia Risiko Jika Anda Galbay Pinjol!

Daftar 20 Pinjol dengan Galbay Tertinggi 2025 Versi OJK

Berikut daftar lengkap 20 pinjol yang memiliki TKB90 terendah atau galbay paling parah versi OJK seperti dikutip dari kanal YouTube Desi Sutriani.

1. KlikA2C – TKB90: 76,69 Persen

KlikA2C menargetkan pelaku UMKM dengan pinjaman produktif. Namun, kenyataannya banyak pengusaha mikro tidak mampu membayar kembali pinjaman mereka karena bisnis yang stagnan pascapandemi dan tekanan ekonomi.

Angka TKB90 di bawah 80% menunjukkan risiko tinggi bagi para investor dan rentan terhadap penagihan agresif dari pihak penyedia dana.

2. KreditPro – TKB90: 77,14 Persen

Performa KreditPro anjlok drastis sejak awal 2025. Meskipun sempat naik daun pada tahun-tahun sebelumnya, kini platform ini kerap disebut dalam laporan keluhan masyarakat.

Banyak pengguna mengalami kendala dalam membayar cicilan, yang diperparah dengan bunga dan denda yang terus berjalan.

3. DanaRupiah (Dunroom) – TKB90: 97,08 Persen

Meskipun mendekati ambang ideal, DanaRupiah tetap masuk dalam daftar pengawasan karena terus mengalami penurunan dalam performa pembayaran.

Banyak pengguna mengeluhkan tenor pendek dan sistem bunga yang membebani, menyebabkan banyak peminjam galbay.

4. KTA Kilat (sekarang: Pendanaan.com) – TKB90: 96,7 Persen

Setelah berganti nama menjadi Pendanaan.com, aplikasi ini tetap tidak menunjukkan perbaikan signifikan dalam hal pengembalian pinjaman.

Banyak pengguna yang mengira bahwa perubahan nama berarti perubahan layanan, namun kenyataannya angka TKB90 masih menunjukkan performa yang lemah.

5. Koin P2P – TKB90: 80,35 Persen

Koin P2P mengalami penurunan drastis dalam hal kepercayaan pengguna. Dari sebelumnya dikenal stabil, kini angka TKB90 turun tajam.

Ini menunjukkan adanya masalah sistemik dalam proses seleksi peminjam dan penyaluran dana.

Baca Juga: Catat! Cara Hapus Data di Pinjol Ilegal, Aman dan Ampuh

6. Rupiah Cepat – TKB90: 97,02 Persen

Platform ini sering disebut dalam berbagai forum konsumen karena tingginya bunga dan proses penagihan yang kurang etis.

Banyak pengguna yang tidak mampu membayar tepat waktu, bahkan ada yang mengaku terpaksa gali lubang tutup lubang dengan pinjol lain.

7. Terate (OVO Financial) – TKB90: 97,92 Persen

Meskipun terafiliasi dengan OVO, salah satu platform digital besar di Indonesia, Terate tetap masuk radar OJK.

Tahun 2025 ini, banyak pengguna yang mengalami kesulitan membayar kembali pinjaman mereka terutama karena tingginya konsumsi non-produktif.

8. Pinjam Duit – TKB90: 96,93 Persen

Pinjam Duit kerap dilaporkan oleh pengguna karena pendekatan penagihan yang intimidatif.

Beberapa bahkan mengaku mengalami tekanan psikologis akibat cara debt collector menagih, meskipun mereka masih dalam masa tenggang pembayaran.

9. DanaKini – TKB90: 96,87 Persen

Selama dua tahun berturut-turut, DanaKini mencatatkan penurunan kinerja pembayaran.

Banyak pengguna yang mengambil pinjaman kecil, namun kesulitan membayar karena biaya-biaya tambahan yang cukup tinggi. Tidak sedikit yang akhirnya macet dalam cicilan.

10. Cash Cepat – TKB90: 95,85 Persen

Cash Cepat dikenal luas, namun belakangan ini menjadi sorotan karena tingginya tingkat keluhan pengguna terkait galbay.

Platform ini menghadapi tekanan karena proses verifikasi yang longgar, menyebabkan tingginya kredit macet.

11. Krediia – TKB90: 97,78 Persen

Meskipun masih dalam kisaran angka yang cukup tinggi, Krediia tetap masuk daftar karena kinerjanya yang kurang stabil dari tahun ke tahun.

Hal ini mengindikasikan adanya masalah dalam keberlanjutan operasional dan pengelolaan risiko kredit.

12. Solusiku – TKB90: 92,13 Persen

Angka ini sangat rendah dan menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna mengalami kesulitan membayar.

Solusiku diduga memberikan pinjaman kepada kalangan dengan risiko kredit tinggi tanpa proses seleksi yang ketat, sehingga rentan terhadap gagal bayar.

13. UKU – TKB90: 97,64 Persen

UKU sempat menjadi favorit karena proses pencairan yang cepat, namun banyak pengguna kini mengeluh karena bunga tinggi dan sistem penalti memberatkan.

14. Kredito – TKB90: 96%

Kredito beberapa kali menjadi perbincangan warganet karena metode penagihan yang dianggap kurang manusiawi.

Banyak juga yang mengeluh soal bunga tersembunyi yang tidak dijelaskan sejak awal peminjaman.

15. Lentera Dana Nusantara (Shopee SPinjam & SPayLater) – TKB90: 96,56 Persen

Shopee sebagai platform besar rupanya tak luput dari masalah. Tak jarang, pengguna yang galbay mengaku didatangi DC ke rumah.

Produk kredit seperti SPinjam dan SPayLater dilaporkan sering kali menyebabkan pengguna terjerat hutang akibat pembelian impulsif.

16. Monas (Modal Nasional) – TKB90: 97,14 Persen

Meskipun tidak seterkenal pinjol lain, Monas mulai mendapat perhatian karena banyaknya pengguna yang mengaku tidak mampu melunasi pinjaman.

17. KreditFast (anak perusahaan Kredivo) – TKB90: 96,26 Persen

Kendati anak dari Kredivo, KreditFast tidak menunjukkan kinerja yang baik dalam pengembalian pinjaman.

Banyak pengguna yang merasa kemudahan awal tidak sebanding dengan kesulitan saat proses pelunasan.

18. Indosaku – TKB90: 96,28 Persen

Dibanding tahun-tahun sebelumnya, performa Indosaku menurun. Platform ini diketahui memperluas cakupan layanannya, namun seiring bertambahnya peminjam, pengawasan dan seleksi menjadi lebih longgar, meningkatkan risiko galbay.

19. ModalKu – TKB90: 97,22 Persen

Meskipun cukup stabil, angka TKB90-nya tetap di bawah standar ideal. ModalKu merupakan platform yang banyak digunakan oleh pelaku usaha kecil, namun dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, banyak peminjam kesulitan mencicil pinjaman tepat waktu.

20. Dana Bijak – TKB90: 93,27 Persen

Dana Bijak termasuk dalam kategori risiko tinggi. Banyak laporan yang menyebutkan bunga tinggi dan tenor singkat menyebabkan banyak pengguna tidak mampu melunasi pinjaman.

Jika kamu sedang menggunakan layanan pinjol atau sedang mempertimbangkan untuk meminjam, pastikan untuk memeriksa status legalitas pinjol di situs resmi OJK.

DISCLAIMER: Informasi yang disampaikan mengenai pinjaman online (pinjol) dalam konten ini bersifat umum dan hanya dimaksudkan sebagai referensi.

Pastikan Anda memahami syarat dan ketentuan yang berlaku serta risiko yang terkait sebelum mengambil keputusan finansial.

Berita Terkait

News Update