AS Bombardir Pelabuhan Minyak Ras Isa Yaman, Puluhan Orang Tewas

Jumat 18 Apr 2025, 10:56 WIB
Kobaran api dan bangkai kendaraan yang berserakan usai serangan udara AS di pelabuhan minyak Ras Isa Yaman, Kamis 17 April 2025 waktu setempat. (Sumber: X/nowtypiing)

Kobaran api dan bangkai kendaraan yang berserakan usai serangan udara AS di pelabuhan minyak Ras Isa Yaman, Kamis 17 April 2025 waktu setempat. (Sumber: X/nowtypiing)

SANA’A, POSKOTA.CO.ID – Serangan udara Amerika Serikat kembali mengguncang wilayah Yaman. Kali ini, pelabuhan minyak Ras Isa yang dikuasai kelompok pemberontak Houthi menjadi sasaran.

Serangan tersebut dilaporkan menewaskan sekitar 20 orang dan melukai lebih dari 50 lainnya. Laporan dari Associated Press menyebutkan bahwa pelabuhan yang terletak di barat Yaman itu dihantam rudal dalam serangan yang dilancarkan oleh Komando Pusat AS pada Kamis waktu setempat.

Tayangan dari media satelit Houthi, al-Masirah, menunjukkan kondisi mengerikan pasca serangan, dengan puluhan korban bergelimpangan di area pelabuhan.

Meski Komando Pusat AS membenarkan telah melakukan serangan terhadap Ras Isa, mereka menolak memberikan rincian mengenai korban.

Baca Juga: Bajak Pesawat, Veteran Militer AS Tewas Ditembak Penumpang

Namun dalam sebuah pernyataan resmi di media sosial X, mereka menegaskan bahwa serangan itu bertujuan untuk menghancurkan sumber pendapatan ilegal Houthi yang diperoleh dari penyelundupan bahan bakar.

“Pasukan AS mengambil tindakan untuk menyingkirkan sumber bahan bakar bagi teroris Houthi yang didukung Iran dan merampas pendapatan ilegal mereka yang telah mendanai upaya Houthi untuk meneror seluruh wilayah selama lebih dari 10 tahun,” tulis pernyataan tersebut.

Ledakan memicu kobaran api dalam serangan udara AS di pelabuhan minyak Ras Isa Yaman. (Sumber: X/nowtypiing)

Serangan ini disebut sebagai yang paling mematikan sejak AS kembali mengintensifkan kampanyenya terhadap Houthi pada 15 Maret lalu, menyusul eskalasi serangan kelompok itu terhadap kapal-kapal komersial dan militer di Laut Merah sejak konflik Israel-Hamas pecah pada Oktober 2023.

Baca Juga: Pesawat Militer AS Jatuhkan Ribuan Makanan di Gaza dalam Operasi Bantuan Kemanusiaan Darurat

Mengutip Hindustan Times, Pemerintah AS menegaskan bahwa mereka tidak bermaksud menyakiti rakyat sipil Yaman.

Namun mereka menuduh Houthi telah menyalahgunakan impor bahan bakar untuk mendanai operasi militer, menekan penduduk, dan meraup keuntungan dari pasar gelap.

Berita Terkait

News Update