Dalam unggahannya, ia membagikan tangkapan layar percakapan WhatsApp yang menunjukkan intensitas komunikasi yang tidak biasa, mulai dari menanyakan kondisi hingga mengucapkan salam istirahat.
Setelah beberapa hari menjalani perawatan dan kondisinya mulai membaik, Qorry mendapatkan izin untuk pulang dari dokter penanggung jawab.
Namun, ia kembali dibuat tidak nyaman ketika dokter YA datang ke kamar rawat inapnya dengan alasan menjenguk, meskipun masih mengenakan stetoskop.
Menurut Qorry, dokter tersebut sempat memeriksa kondisinya, namun kemudian meminta membuka baju pasien jenis kimono yang dikenakannya untuk melakukan pemeriksaan jantung.
Pemeriksaan tersebut berlangsung cukup lama dan membuat Qorry merasa tidak nyaman.
Situasi semakin janggal ketika dokter YA mengeluarkan ponsel dan mengarahkannya ke arah tubuh Qorry. Saat ditanya, sang dokter berdalih sedang membalas pesan dari temannya.
Namun, Qorry merasa ada yang tidak beres dan akhirnya meminta dokter tersebut keluar dari kamar.
Baca Juga: Dokter Kandungan di Garut Ditangkap Usai Dilaporkan Lakukan Pelecehan Seksual Saat Pemeriksaan
Qorry sempat ingin melaporkan kejadian tersebut kepada perawat, namun mengurungkan niatnya setelah perawat tersebut menyebut bahwa dokter YA dikenal sebagai orang yang baik.
Dalam unggahannya, Qorry sengaja menyensor identitas lengkap dokter demi alasan etika, namun ia memberikan pesan kuat bagi perempuan lainnya untuk tidak diam saat mengalami hal serupa.
“Kalau kalian merasa ada yang salah, jangan takut untuk bicara. Lawan!” tulisnya penuh emosi.