POSKOTA.CO.ID - Pelecehan seksual oleh tenaga medis tengah menjadi sorotan publik setelah sejumlah kasus mencuat ke permukaan.
Ironisnya, para pelaku berasal dari kalangan yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien.
Dari dokter yang masih menjalani pendidikan spesialis hingga dokter senior di rumah sakit swasta ternama.
Kasus-kasus ini menunjukkan bahwa pelecehan seksual dalam dunia medis bukanlah isapan jempol belaka.
Berikut adalah rangkuman Poskota mengenai sejumlah kasus yang menjadi sorotan dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Juga: Transportasi Umum Jakarta Rawan Pelecehan Seksual, Ada 11 Kasus dalam Setahun
1. Dokter PPDS Unpad di RSHS Bandung
Kasus pertama yang mengguncang dunia pendidikan dan kesehatan datang dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
Di mana, RSHS Bandung menjadi tempat dokter residen anestesi dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) yang diduga melakukan pemerkosaan terhadap anggota keluarga pasien.
Tersangka merupakan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan tindakannya memicu kehebohan luas di media sosial dan masyarakat.
Berdasarkan hasil penyelidikan pihak kepolisian, tersangka diduga memiliki perilaku penyimpangan seksual.
“Kecenderungan pelaku ini mengalami sedikit kelainan dari segi seksual,” ungkap pihak Polda Jawa Barat melalui akun resmi Instagram @humaspoldajabar, pada Kamis, 9 April 2025.
Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 6C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual, yang mengatur hukuman pidana maksimal 12 tahun penjara.
Unpad, sebagai institusi tempat tersangka menempuh pendidikan, memberikan pernyataan resmi yang menegaskan komitmen mereka dalam mendampingi korban dan mendukung proses hukum.
“Kami akan melakukan pendampingan terhadap korban. Kami akan berkoordinasi dengan pihak RSHS dan juga kepolisian. Mudah-mudahan keadilan bisa ditegakkan bagi korban," ujar Rektor Unpad, Prof. Arief S. Kartasasmita.
2. Dokter Kandungan di Garut
Kasus berikutnya terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, di mana dokter spesialis kandungan, dr. Muhammad Syafril Firdaus, Sp.OG, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya saat pemeriksaan di sebuah klinik.
Menurut keterangan dari Kapolres Garut, AKBP Fajar Gemilang, pelaku mengaku mengalami dorongan nafsu saat melakukan pemeriksaan USG terhadap pasien perempuan.
“Yang bersangkutan mengakui adanya dorongan nafsu ketika memeriksa korban,” ujar AKBP Fajar pada Rabu, 16 April 2025.
Pelaku kemudian diamankan oleh aparat kepolisian di Jakarta dan dibawa ke Mapolres Garut untuk menjalani pemeriksaan serta proses hukum lebih lanjut.
3. Rumah Sakit Swasta Malang
Terbaru, diungkapkan bahwa, seorang wanita asal Bandung, Qorry Aulia Rachmah, mengungkap pengalaman tak menyenangkan saat dirawat di sebuah rumah sakit swasta ternama di Malang, Jawa Timur.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @qorryauliarachmah, ia mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang dokter berinisial YA.
Kejadian ini terjadi pada akhir September 2022, namun Qorry baru berani mengungkapnya ke publik setelah melihat banyak korban lain mulai bersuara di media sosial.
“Bismillah... Aku juga pernah mengalami kejadian serupa pada akhir September 2022 di salah satu rumah sakit swasta di Malang,” tulisnya dalam unggahan yang dikutip pada Kamis, 17 April 2025.
Dalam ceritanya, Qorry mengaku merasa tidak nyaman saat dokter YA mendatangi kamar rawat inapnya dengan alasan menjenguk, meskipun masih mengenakan stetoskop.
Dokter tersebut kemudian meminta Qorry membuka baju kimono pasien untuk pemeriksaan jantung, namun pemeriksaan berlangsung terlalu lama dan membuat korban curiga.
Situasi semakin mencurigakan ketika dokter YA mengeluarkan ponsel dan tampak mengarahkannya ke tubuh pasien.
Saat ditanya, dokter berdalih sedang membalas pesan dari teman. Merasa tidak nyaman dan curiga, Qorry akhirnya meminta dokter keluar dari ruangannya.