PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID – Seorang siswi kelas 10 SMAN 3 Pandeglang berinisial SS diduga menjadi korban kekerasan fisik oleh salah satu pelajar lain di sekolah yang sama.
Akibat insiden penganiayaan tersebut, SS mengalami luka lebam di beberapa bagian tubuhnya.
Pihak keluarga korban telah melaporkan kejadian ini ke Polres Pandeglang untuk ditindaklanjuti secara hukum.
Jarian, ayah korban, menceritakan bahwa dirinya mendapat panggilan dari pihak sekolah pada Selasa, 15 April 2025.
Baca Juga: Korban Penganiayaan Satpam RS di Bekasi Tolak Damai, Proses Hukum Tetap Berlanjut
"Pas saya tiba di sekolah SMAN itu, ada hal yang tidak terduga. Saya diajak ke ruangan oleh pihak sekolah dan di situ sudah ada anak saya dan terduga pelaku kekerasan," ungkap Jarian melalui sambungan telepon, Rabu, 16 April 2025.
Ia menjelaskan, kejadian yang dialami anaknya bermula dari hal yang dianggap sepele. Saat sedang senam, SS tidak merespons sapaan dari terduga pelaku, yang kemudian memicu kemarahan.
Menurut pengakuan korban, SS kemudian dipanggil ke dalam kelas oleh pelaku. Di dalam kelas itulah kekerasan terjadi.
"Mungkin dengan nada paksa atau apa kita nggak tahu ya, anak saya itu dipanggil ke kelas. Di dalam kelas itu anak saya disentil-sentil mulutnya beberapa kali dan ditampar juga oleh terduga pelaku," jelasnya.
Lebih lanjut, Jarian mengatakan bahwa tindakan kekerasan tersebut bukan yang pertama kali terjadi. Ia mendapat informasi bahwa anaknya sudah mengalami kekerasan fisik sejak tiga bulan terakhir.
Baca Juga: Usai Buron, Dua Oknum LSM Pelaku Penganiayaan Satpam SMKN 9 Tangerang Berhasil Ditangkap di Bandung
"Katanya, sejak tiga bulan terakhir ini anak saya itu sudah mendapatkan perlakuan kekerasan fisik oleh terduga pelaku. Bukan hanya kejadian kemarin saja ternyata, melainkan sudah beberapa kali," ujarnya.
Setelah kejadian tersebut, keluarga langsung mengambil langkah hukum.
"Kemarin (Selasa-red) kami melakukan visum dan langsung melakukan laporan ke Polres Pandeglang," katanya.
Ia berharap pihak sekolah dapat mengambil tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan agar tidak ada korban lain yang mengalami hal serupa.
"Dan kami juga berharap semoga pihak Polres Pandeglang juga cepat merespon laporan yang kami lakukan kemarin," harapnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Kepala SMAN 3 Pandeglang, Aan Qonaah, belum memberikan respons meski telah dihubungi beberapa kali melalui sambungan telepon.