Pemerintah Gencarkan Operasi Gabungan Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan, Fokus Awal di Riau

Rabu 16 Apr 2025, 21:57 WIB
Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., selaku  sekaligus penanggung jawab Desk Koordinasi Penanganan Karhutla yang dibentuk oleh Kemenko Polhukam. (Sumber: Dok BNPB)

Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., selaku sekaligus penanggung jawab Desk Koordinasi Penanganan Karhutla yang dibentuk oleh Kemenko Polhukam. (Sumber: Dok BNPB)

POSKOTA.CO.ID – Menghadapi potensi meningkatnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjelang musim kemarau, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah mengambil langkah tegas dan terkoordinasi.

Upaya antisipasi diawali dengan fokus pada Provinsi Riau, yang menjadi salah satu wilayah rawan dan prioritas dalam penanggulangan karhutla.

Sebagai bagian dari persiapan tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar rapat koordinasi lintas sektor secara hybrid pada Rabu, 16 April 2025 di Graha BNPB, Jakarta.

Pertemuan tersebut melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, serta jajaran Pemerintah Provinsi Riau, guna merumuskan strategi terpadu dalam menghadapi ancaman karhutla.

Baca Juga: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Sukabumi Pekan Depan, Kepala BNPB: Antisipasi dengan OMC

Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., selaku sekaligus penanggung jawab Desk Koordinasi Penanganan Karhutla yang dibentuk oleh Kemenko Polhukam, memimpin langsung rapat tersebut.

Ia menegaskan pentingnya antisipasi dini, mengingat puncak musim kemarau diperkirakan akan terjadi mulai Juni 2025.

"Langkah-langkah kesiapsiagaan harus dimulai sejak sekarang. Selain rapat koordinasi ini, kami juga akan menggelar apel kesiapan pada akhir April," ujar Suharyanto.

Dalam rangka memperkuat mitigasi, pemerintah akan melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk membasahi lahan gambut dan menambah volume air di embung.

OMC dipilih karena terbukti efektif dalam penanganan berbagai bencana, termasuk banjir di Jabodetabek awal Maret lalu.

"Masih ada pertumbuhan awan hujan di Riau sepanjang April, sehingga OMC dapat dijalankan dengan optimal," lanjutnya.

Berita Terkait

News Update