Ijazah Jokowi Dipersoalkan Lagi, Hensat Ingatkan Bahaya Citra Indonesia di Mata Dunia

Rabu 16 Apr 2025, 18:53 WIB
su keaslian ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). (Sumber: Istimewa)

su keaslian ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). (Sumber: Istimewa)

POSKOTA.CO.ID - Isu keaslian ijazah Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), terus diperdebatkan keasliannya.

Padahal, polemik ijazah Jokowi ini sejatinya sudah berkali-kali diklarifikasi secara resmi oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).

Menanggapi hal tersebut, analis komunikasi politik Hendri Satrio atau yang akrab disapa Hensat, mengingatkan agar publik tidak terus-terusan menggiring isu yang menurutnya sudah usang dan tak relevan.

Ia menilai, perdebatan berkepanjangan terkait ijazah Jokowi berpotensi memperburuk citra Indonesia di mata dunia.

“Kalaupun ternyata palsu, ya sudahlah. Terus menerus membahas ini hanya akan membuat Indonesia menjadi bahan tertawaan dunia, sementara permasalahan dalam negeri masih sangat banyak dan belum terselesaikan,” kata Hensat, Rabu, 16 April 2025.

Menurutnya, jika isu ini terus dipolitisasi, masyarakat internasional bisa meragukan integritas sistem pendidikan, proses demokrasi, hingga kualitas pemimpin di Indonesia.

Hal tersebut tentu dapat berdampak jangka panjang, mulai dari rusaknya kepercayaan terhadap institusi hingga menurunnya minat investor asing untuk menanamkan modal.

Baca Juga: Dugaan Ijazah Jokowi Palsu, Andi Arief Ungkap 3 Hal Buktikan sebagai Lulusan UGM

“UGM sudah berkali-kali menyampaikan bukti dan penjelasan. Tapi entah kenapa, isu ini terus saja digoreng. Padahal, kita sedang menghadapi persoalan yang jauh lebih mendesak seperti korupsi ratusan triliun dan ketidakpastian ekonomi nasional,” ujar dosen Ilmu Politik Universitas Paramadina ini.

Dalam akun X (sebelumnya Twitter), Hensat sempat menggelar jajak pendapat untuk mengetahui opini masyarakat jika benar ijazah Jokowi terbukti palsu.

Hasilnya cukup mencerminkan kekhawatiran public, dari 5.498 responden, mayoritas atau sekitar 48 persen (2.655 suara) menyatakan bahwa "dunia akan menertawakan kita".

Berita Terkait

News Update