1 Laptop untuk 2 Peserta Tes BUMN Online, Apakah Diperbolehkan? Simak Penjelasan Resmi FHCI

Rabu 16 Apr 2025, 10:01 WIB
Safe Exam Browser (SEB) menjadi aplikasi wajib dalam Tes Online BUMN 2025 guna memastikan keamanan dan integritas ujian berbasis digital. (Sumber: sourceforge.net)

Safe Exam Browser (SEB) menjadi aplikasi wajib dalam Tes Online BUMN 2025 guna memastikan keamanan dan integritas ujian berbasis digital. (Sumber: sourceforge.net)

Berdasarkan informasi resmi yang disampaikan FHCI melalui laman dan FAQ, trial test bersifat WAJIB dan menjadi dasar penilaian apakah perangkat peserta kompatibel dengan sistem ujian online.

Pertanyaan Krusial: Bolehkah Dua Peserta Menggunakan Satu Perangkat?

Seiring dengan meningkatnya antusiasme peserta terhadap seleksi BUMN 2025, muncul satu pertanyaan yang cukup sering diajukan "Bolehkah dua peserta menggunakan satu perangkat, terutama jika jadwal ujiannya berbeda?"

Pertanyaan ini muncul dari kondisi riil banyak peserta yang tidak memiliki lebih dari satu perangkat komputer atau laptop di rumah. Beberapa bahkan harus berbagi dengan teman, saudara, atau anggota keluarga lainnya yang juga ikut dalam seleksi BUMN tahun ini.

Menjawab kegelisahan tersebut, pengguna TikTok @aditya_pratamaghifary, yang kerap membagikan konten edukatif seputar seleksi BUMN, menyampaikan penjelasan berdasarkan kebijakan resmi FHCI.

Dalam video yang telah ditonton ribuan kali, Aditya menjelaskan bahwa penyelenggara TIDAK memperbolehkan penggunaan satu perangkat oleh dua peserta berbeda, meskipun jadwal ujiannya tidak bersamaan.

Pernyataan Resmi FHCI: Tidak Diperbolehkan Berbagi Perangkat

Mengacu pada dokumen FAQ dan panduan resmi dari FHCI, kebijakan ini bersifat tegas: setiap peserta WAJIB menggunakan perangkatnya masing-masing, baik saat melakukan device compatibility check, trial test, maupun saat ujian berlangsung.

Alasan utama larangan berbagi perangkat adalah untuk mencegah terjadinya pelanggaran sistem, kebocoran data, dan potensi manipulasi hasil ujian.

Selain itu, sistem SEB didesain untuk menyimpan konfigurasi secara lokal, sehingga ketika satu perangkat digunakan oleh dua peserta, potensi error, konflik identitas, dan kerusakan log data sangat besar.

SEB menggunakan teknik whitelist dan enkripsi yang bersifat unik untuk setiap akun peserta dan waktu pelaksanaan ujian.

Apabila satu perangkat digunakan lebih dari satu kali, terlebih dengan akun berbeda, sistem dapat mendeteksi aktivitas mencurigakan yang dapat berujung pada diskualifikasi peserta.

Pernyataan @aditya_pratamaghifary selaras dengan ketentuan ini "Kalau kalian sharing perangkat dengan peserta lain, itu tidak diperbolehkan. Pastikan teman-teman semua punya masing-masing device untuk tes online atau trial tes."

Solusi Jika Tidak Memiliki Perangkat Sendiri

Menyadari bahwa tidak semua peserta memiliki akses terhadap perangkat pribadi, FHCI memberikan solusi yang bersifat teknis sekaligus praktis.

Berita Terkait

News Update