DEPOK, POSKOTA.CO.ID – Kenaikan harga emas yang melonjak signifikan berdampak besar bagi para pedagang perhiasan di Pasar Reni Jaya Lama, Kelurahan Pondok Petir, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok.
Mereka mengeluhkan penurunan omset yang drastis di tengah fenomena kenaikan harga emas.
"Bagi pedagang perhiasan, naiknya harga emas bukan malah menjadi untung tapi buntung. Hal ini karena banyak yang lebih menjual daripada membeli," ujar Johan, pengusaha sekaligus anak dari pemilik Toko Emas Reni Indah (Ko Ayung), Selasa, 15 April 2025.
Menurut Johan, dengan melonjaknya harga emas, semakin sulit bagi para pedagang untuk menjual perhiasan.
Baca Juga: Harga Emas Tinggi, Ibu Rumah Tangga di Jakarta Rela Antre Beli Logam Mulia
"Kami menjual emas muda per gram yang tadinya Rp625 ribu, saat ini naik Rp25 ribu jadi Rp650 ribu. Kenaikan harga ini dimulai dari setelah lebaran," ungkapnya.
Johan juga menyoroti faktor eksternal yang mempengaruhi harga emas, yaitu perang dagang antara Presiden Amerika Donald Trump dan Cina.
"Jika dibandingkan dari tahun sebelumnya, setiap lebaran biasa turun harga. Tapi tahun sekarang setelah lebaran harga mulai naik sampai saat ini," ujarnya.
Dia melanjutkan bahwa akibat kenaikan harga emas, ia mengalami kerugian hingga 50 persen pada tahun ini.
"Pada tahun ini rata-rata lebih condong para ngejual dibanding beli. Karena warga lagi butuh buat kebutuhan dapur dan sekolah jadi lebih cenderung menjual," tambah Johan.
Di sisi lain, Johan juga mencatat perbedaan perilaku pembeli sebelum dan setelah lebaran.
"Sementara itu, ramai pembeli menurut saya sebelum lebaran yaitu H-3. Biasa jika ramai banyak membeli sampai 10 gram, tapi saat ini rata-rata jika beli palingan 1 sd 3 gram saja," tutur Johan.
Baca Juga: Cek Harga Emas Antam Hari Ini Stabil di Angka Rp1.896.000 per Gram
Bagi mayoritas pedagang perhiasan emas di Pasar Reni Jaya Lama, dampak dari kenaikan harga emas sangat terasa dengan penurunan omset yang signifikan.
Johan berharap harga emas segera turun untuk memancing minat pembeli. "Lebih baik harga emas turun, ketimbang naik. Hal ini dapat memancing minat untuk membeli," tutupnya.
Namun, meskipun harga emas terus naik, ada juga yang membeli emas untuk tujuan investasi, seperti yang dilakukan oleh Iis, 42 tahun, warga Sawangan.
Ia sengaja membeli emas untuk dana simpanan.
"Tidak tahu kalau harga emas naik. Dapat informasi dari penjaga toko per gram naik Rp25 ribu jadi Rp650 ribu," ujar Iis saat membeli emas.
Sebagai pelanggan yang rutin membeli emas, Iis menjelaskan bahwa ia membeli emas sebagai tabungan jika ada kebutuhan mendesak.
"Beli cincin 2 gram-an. Meski harga emas naik, langsung beli supaya bisa jadi tabungan," tutup Iis.