BMKG Prediksi Musim Kemarau 2025 Lebih Singkat, tapi Masih Ada Risiko Kekeringan dan Karhutla! Berikut Cara Mitigasinya

Senin 14 Apr 2025, 16:49 WIB
Cara mitigasi dari kekeringan dan karhutla dari BMKG. (Sumber: Pexels/Johannes Plenio)

Cara mitigasi dari kekeringan dan karhutla dari BMKG. (Sumber: Pexels/Johannes Plenio)

POSKOTA.CO.ID - Melalui akun Instagram resmi @infobmkg, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa musim kemarau 2025 lebih singkat.

Namun, tetap masih ada risiko kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (kahutla). Berikut ini akan dijelaskan secara lengkap apa saja cara mitigasinya.

Musim kemarau 2025 mulai berlangsung sejak April dan terjadi secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia.

Baca Juga: Rektor UGM Dikabarkan Enggan Menemui Perwakilan Alumni UGM Terkait Tuntutan Penjelasan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Dokter Tifa: Ini Menyiratkan Ketakutan!

"Puncaknya diprediksi terjadi bertahap di Indonesia pada Juni-Agustus 2025," tulis admin di media sosial resmi tersebut.

Wilayah-wilayah yang terkena puncak musim kemarau adalah Jawa bagian tengah sampai timur, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Maluku.

Kondisi iklim global saat ini berdasarkan dari ENSO (El l Nino-Southern Oscillation) dan IOD (Indian Ocean Dipole), dalam fase netral, yaitu tidak ada gangguan besar dari Samudra Pasifik maupun Samudra Hindia.

Baca Juga: Istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya Beri Pesan Soal Kesehatan Mental: Jangan Diabaikan

Suhu muka laut di wilayah Indonesia lebih hangat dari normal sehingga berpotensi dalam mempengaruhi cuaca lokal sampai September 2025.

Cara Mitigasi Kekeringan dan Karhutla dari BMKG

1. Sektor Pertanian

  • Penyesuaian jadwal tanam sesuai prediksi awal musim kemarau di tiap wilayah.
  • Pemilihan varietas tanaman yang tahan terhadap kekeringan.
  • Optimalisasi pengelolaan air di musim kemarau.
  • Wilayah dengan musim kemarau lebih basah, bisa menjadi peluang untuk memperluas lahan tanam dan meningkatkan reproduksi, disertai pengendalian potensi hama.

Baca Juga: Mengatasi Masalah Kode OTP Invalid saat Aktivasi MFA di ASN Digital BKN

2. Sektor Kebencanaan

  • Tingkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi karhutla.
  • Ketika hujan, upayakan pembasahan lahan gambut dan pengisian embung-embung penampungan air.

3. Sektor Kesehatan dan Lingkungan

Mewaspadai potensi penurunan kualitas udara di wilayah perkotaan dan daerah rawan karhutla serta dampak suhu panas dan kelembaban tinggi yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat.

Berita Terkait

News Update