Rektor UGM Dikabarkan Enggan Menemui Perwakilan Alumni UGM Terkait Tuntutan Penjelasan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Dokter Tifa: Ini Menyiratkan Ketakutan!

Senin 14 Apr 2025, 16:10 WIB
Kontroversi dugaan ijazah palsu terus memanas. (Sumber: Poskota/Arip Apandi)

Kontroversi dugaan ijazah palsu terus memanas. (Sumber: Poskota/Arip Apandi)

POSKOTA.CO.ID – Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Ova Emilia, mendapatkan kritik tajam setelah dikabarkan memutuskan untuk tidak menemui langsung perwakilan alumni UGM dan TPUA yang menuntut penjelasan terkait dugaan pemalsuan ijazah dan skripsi Jokowi.

Pertemuan tersebut, menurut informasi yang beredar di media sosial, hanya akan diwakilkan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan dilaksanakan di sebuah ruangan kecil di Fakultas Kehutanan UGM, bukan di gedung Rektorat.

"Sikap dari Rektor UGM ini sebetulnya sudah menyiratkan ketakutan. Tidak ada orang takut dengan kebenaran ketika ia berbuat benar," tulis @DokterTifa di platform X, Senin 14 April 2025.

Pegiat media sosial ini juga membandingkan sikap Prof. Ova dengan mantan Rektor UGM, Prof. Sofian Effendi, yang dikenal sebagai akademisi yang teguh pada prinsip kebenaran.

Baca Juga: Polemik Keabsahan Ijazah Jokowi, Frono Jiwo: Kami Seangkatan

Sementara itu, belum lama ini juga seorang pegiat media sosial terkenal Muhammad Said Didu mengunggah cuitan yang merujuk pada kontroversi lama terkait keabsahan ijazah Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), yang kembali mencuat pada Maret 2025.

Dalam unggahannya, Said Didu mempertanyakan logika di balik pernyataan sebuah institusi yang menyatakan ijazah hilang, padahal pemilik ijazah tidak pernah melaporkan kehilangan tersebut.

“Yang menyimpan ijazah biasanya yang punya ijazah - bukan yang menerbitkan. Tapi yang menyatakan ijazah hilang adalah yg menerbitkan, padahal yang punya tidak pernah menyampaikan bhw ijazahnya hilang. Lama-lama kita semua bisa dijadikan gila dengan logika ngawur," tulis Said Didu dalam platform X miliknya, Minggu 13 April 2025.

Baca Juga: Soal Ijazah Jokowi Hilang Makin Disorot, Netizen Pertanyakan Jurusan Teknik Kayu di Kampus UGM

Kontroversi ini berawal dari tuduhan yang kembali mencuat pada Maret 2025, ketika mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, meragukan keaslian ijazah Jokowi dari Fakultas Kehutanan UGM.

Dalam analisisnya, Rismon menyebut penggunaan font Times New Roman pada sampul skripsi dan lembar pengesahan Jokowi tidak sesuai dengan teknologi yang tersedia pada 1980-an, saat Jokowi lulus pada 1985.

Berita Terkait

News Update