Picu Kontroversi, Pemuka Agama Malaysia Sebut Serial Bidaah Rendahkan Martabat Ulama

Sabtu 12 Apr 2025, 09:43 WIB
Ulama asal Malaysia menilai bahwa serial Bidaah memicu kontroversi dan merendahkan martabat ualam. (Sumber: Viu)

Ulama asal Malaysia menilai bahwa serial Bidaah memicu kontroversi dan merendahkan martabat ualam. (Sumber: Viu)

"Sejak zaman dahulu, para nabi pun tidak luput dari tuduhan keji. Mereka dituduh gila, dukun, tukang sihir, dan sebagainya.

Sebagai contoh, Nabi Nuh pernah dituduh sebagai orang gila. Padahal, bagaimana mungkin orang yang dianggap gila justru dipilih oleh Allah SWT untuk menerima wahyu dan menyampaikan risalah?

Ini menunjukkan betapa tuduhan-tuduhan itu tidak berdasar," kata Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid.

"Ironisnya, sering kali justru mereka yang sebenarnya tidak waras menuduh orang lain gila, hanya karena orang tersebut tidak sejalan dengan pemikiran atau perilaku mereka.

Dalam bahasa Arab, ada ungkapan: "Al-jununu funun" kegilaan itu memiliki banyak bentuk," tambahnya.

Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid menegaskan bahwa umat Islam harus kritis terhadap pesan-pesan atau tayangan yang disampaikan melalui media, terlebih dalam konteks seperti ini.

"Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk lebih kritis terhadap pesan-pesan yang disampaikan melalui media.

Jangan sampai kita terjebak dalam narasi yang menjauhkan kita dari kebenaran dan para tokoh agama yang seharusnya menjadi panutan," pungkasnya.

Rupanya tidak hanya di Malaysia, serial Bidaah juga mendapat kritikan dari sejumlah pihak di Indonesia.

Namun hingga saat ini, serial bidaah masih ditayangkan diplatform streaming.

Berita Terkait

News Update