POSKOTA.CO.ID - Kasus dugaan penahanan ijazah oleh CV Sentosa Seal yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, kini viral usai dilaporkan mantan karyawannya sendiri.
Masalah tersebut bermula ketika seorang mantan karyawan bernama Nila Handiani menyatakan, ijazah miliknya ditahan oleh pihak CV Sentosa Seal, meskipun ia telah resmi mengundurkan diri dari perusahaan tersebut.
Laporan Nila ini lantas menyebar luas di media sosial dan menuai perhatian dari berbagai kalangan, termasuk pejabat pemerintahan.
Kasus ini menjadi semakin serius setelah Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, ikut turun tangan.
Menanggapi laporan dari masyarakat dan ramainya pemberitaan di media sosial, Armuji berinisiatif melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi perusahaan CV Sentosa Seal.
Namun, niat baik Armuji tidak disambut hangat. Dalam kunjungannya, pemilik CV Sentosa Seal yang merupakan pasangan suami istri, Hendy dan Jan Hwa Diana, menolak untuk berdialog.
Tidak hanya menutup pintu komunikasi, pihak perusahaan bahkan menuding balik Armuji dengan menyebutnya sebagai penipu.
Diana Tantang Wakil Wali Kota dan Warganet
Dalam situasi memanas tersebut, Diana secara terbuka meminta Armuji untuk menyelesaikan masalah ini di kantor polisi.
Bukan hanya itu, pemilik perusahaan juga disebutkan akan melaporkan balik Wakil Wali Kota Surabaya tersebut atas tudingan yang dianggap tidak berdasar.
Pernyataan Diana yang terkesan menantang seorang pejabat publik menambah api dalam bara, menjadikan konflik ini tidak lagi sekadar soal penahanan ijazah.
Alih-alih memberikan klarifikasi atau pernyataan yang menenangkan situasi, Jan Hwa Diana justru membuat unggahan kontroversial melalui akun TikTok miliknya, @janhwa.diana.
Dalam video yang diunggah ke platform tersebut, Diana mengeluarkan peringatan keras kepada warganet yang dianggap menghina dirinya.
"Inget ya netizen yg terhormat ... hati2 dengan jarimu. saya akan cari semua orang yg menghina saya. ditunggu ya tanggal mainnya," tulis Diana.
Unggahan ini sontak menuai gelombang komentar negatif dari warganet. Banyak yang menilai Diana bukannya menyelesaikan masalah, malah memperkeruh keadaan dengan pernyataan bernada ancaman.