POSKOTA.CO.ID - Bank DKI menghadapi tantangan operasional berupa gangguan pada sistem teknologi informasinya (IT) selama periode libur Lebaran tahun 2025.
Insiden ini cukup menarik perhatian karena terjadi di momen penting dan berdampak langsung pada kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan.
Gangguan jaringan sistem IT yang dialami Bank DKI menyebabkan sejumlah layanan perbankan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Nasabah melaporkan kesulitan dalam mengakses layanan dasar, seperti melakukan penarikan tunai di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Selain itu, transaksi yang mengandalkan koneksi digital, termasuk transfer dana melalui layanan mobile banking maupun internet banking, juga ikut terhambat.
Kendala ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan, terutama di saat kebutuhan transaksi masyarakat cenderung meningkat selama periode Lebaran.

Klarifikasi Mengenai Dana Terdampak
Di tengah kekhawatiran yang mungkin muncul di kalangan masyarakat, khususnya penerima manfaat program pemerintah, pihak terkait memberikan klarifikasi penting.
Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta menegaskan bahwa potensi kebocoran dana akibat gangguan sistem ini bukan berasal dari dana program sosial seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) maupun bantuan sosial (bansos) lainnya yang disalurkan melalui Bank DKI.
Dalam keterangannya di Balai Kota, Jakarta Pusat, pada hari Rabu (9/4/2025), Pramono menjelaskan sifat dana yang berpotensi terdampak oleh gangguan tersebut.