Siapa Luki Luki yang Viral di TikTok dan Twitter? Netizen Heboh Buru Akun Aslinya

Rabu 09 Apr 2025, 10:19 WIB
Akun TikTok Luki @lluuckyyy kini viral setelah dikaitkan dengan sebuah video yang kontroversial di media sosial. (Sumber: Pinterest)

Akun TikTok Luki @lluuckyyy kini viral setelah dikaitkan dengan sebuah video yang kontroversial di media sosial. (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Kasus penyebaran video pribadi yang viral di media sosial kembali mencuat dan menarik perhatian publik.

Kali ini, sosok yang terseret dalam rumor tersebut adalah seorang konten kreator muda yang dikenal dengan nama Luki Luki, atau lebih dikenal di dunia maya dengan username @lluuckyyy di platform TikTok dan Instagram.

Perbincangan mengenai Luki terus menjadi topik hangat di berbagai platform digital, mulai dari X (dahulu Twitter), TikTok, hingga forum diskusi komunitas.

Apa yang membuat publik begitu penasaran dengan sosok ini? Dan bagaimana kebenaran di balik video yang dikaitkan dengannya?

Baca Juga: Pemilik NIK KTP Ini Berhak Terima Dana Bansos PKH Tahap 2 Rp600.000, Simak Selengkapnya

Akun Media Sosial Luki: TikTok dan Instagram

Dari hasil penelusuran, Luki diketahui aktif sebagai kreator konten di TikTok. Akunnya yang bernama @lluuckyyy telah memiliki lebih dari 93.400 pengikut. Konten-kontennya mayoritas menampilkan gaya hidup, tren anak muda, dan sesekali motivasi diri.

Tak hanya di TikTok, kehadiran Luki juga terpantau di platform Instagram dengan nama pengguna yang sama, yaitu @lluuckyyy, dengan jumlah pengikut mencapai 33.800 akun.

Namun, baik di TikTok maupun Instagram, Luki belum memberikan pernyataan resmi terkait rumor video viral yang menyeret namanya.

Awal Mula Viral: Kicauan dari Akun Twitter @namasayalaut

Rumor mengenai video pribadi Luki mencuat setelah sebuah akun X (Twitter) bernama @namasayalaut membuat cuitan yang menyinggung soal dugaan keterlibatan Luki dalam video yang menyebar luas. Dalam unggahan tersebut, pemilik akun menyebut bahwa Luki masih berstatus di bawah umur.

Akun itu juga menyerukan agar apabila benar video tersebut melibatkan sosok dewasa dengan Luki yang masih minor, maka hal tersebut harus ditindaklanjuti secara hukum. Seruan ini langsung memicu diskusi publik yang lebih luas.

Upaya Klarifikasi Media: DM Tak Terbalas

Menanggapi ramainya perbincangan publik, beberapa media lokal termasuk JatimNetwork.com mencoba menghubungi Luki secara langsung melalui fitur Direct Message (DM) di TikTok.

Namun, akses untuk mengirim pesan ke akun Luki tampaknya dibatasi, hanya bisa diakses oleh akun yang ia ikuti.

Sampai artikel ini ditulis, tidak ada pernyataan atau klarifikasi resmi dari pihak Luki terkait kebenaran rumor yang beredar. Tidak pula ada postingan baru yang secara spesifik merespons spekulasi publik.

Respons Warganet: Dukungan Mengalir

Meski belum memberikan klarifikasi, pada 8 April 2025, Luki sempat membagikan sebuah video motivasi yang bernuansa positif di akun TikTok miliknya. Video tersebut mendapat banyak komentar dukungan dari para pengikutnya.

Sebagian besar netizen memilih untuk memberikan semangat dan tidak langsung mempercayai rumor yang tersebar, dengan alasan belum ada bukti konkret yang dapat diverifikasi.

Etika Media dan Perlindungan Privasi

Kasus Luki menjadi salah satu contoh penting dalam membahas etika pemberitaan dan distribusi konten digital, terutama terkait privasi remaja di media sosial. Sebagai publik, penting untuk tidak langsung menghakimi atau menyebarluaskan informasi yang belum terverifikasi, apalagi menyangkut anak di bawah umur.

Menurut Undang-Undang Perlindungan Anak di Indonesia, setiap bentuk eksploitasi terhadap anak, termasuk penyebaran konten yang bersifat pribadi tanpa izin, dapat dikenakan sanksi pidana.

Fenomena Video Viral dan Dampaknya terhadap Remaja

Luki bukan satu-satunya figur muda yang mengalami fenomena viral akibat rumor negatif. Beberapa kasus serupa sebelumnya juga melibatkan remaja atau tokoh muda di media sosial, yang kemudian berdampak pada kondisi psikologis dan sosial mereka.

Kepopuleran di TikTok dan Instagram memang membawa eksposur, namun juga berisiko menjadi sasaran hoaks, ujaran kebencian, hingga manipulasi digital seperti deepfake. Inilah mengapa edukasi digital untuk generasi muda menjadi sangat krusial.

Netralitas dan Verifikasi Fakta

Dalam menyikapi kasus Luki, masyarakat disarankan untuk tetap netral dan mengutamakan verifikasi fakta sebelum menyebarluaskan informasi.

Penting untuk membedakan antara opini, spekulasi, dan berita yang telah diverifikasi oleh sumber terpercaya.

Jurnalisme yang etis tidak boleh memperkuat stigma atau menyebarkan konten tanpa bukti sahih. Apalagi jika yang menjadi objek pemberitaan adalah seseorang yang berpotensi masih di bawah umur.

Baca Juga: Cepat Hasilkan Saldo DANA Gratis Rp125.000 Masuk ke Dompet Elektronik!

Apa Selanjutnya?

Publik kini menanti pernyataan resmi dari Luki ataupun pihak terkait yang bisa mengklarifikasi situasi secara terbuka.

Sementara itu, para pengikut dan pengamat media sosial dihimbau untuk tidak berspekulasi lebih lanjut atau menyebarkan konten yang berpotensi melanggar hukum.

Jika memang Luki menjadi korban dari penyebaran video tanpa izin, maka perlindungan hukum harus diberikan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Kasus viral yang menyeret nama Luki Luki mencerminkan betapa rentannya figur publik muda di era media sosial terhadap penyebaran informasi yang belum tentu benar.

Profil TikToker @lluuckyyy yang semula dikenal karena kontennya, kini berubah menjadi perbincangan luas karena rumor video viral yang tidak jelas asal-usulnya.

Penting bagi kita semua untuk menumbuhkan kesadaran akan privasi digital, etika bermedia sosial, dan sikap skeptis terhadap kabar yang belum terverifikasi. Terutama jika menyangkut masa depan remaja yang masih panjang dan rentan terhadap tekanan publik.

Berita Terkait

News Update