Sebaliknya, Timnas Indonesia U-17 mampu mengalahkan China dalam laga uji coba yang digelar di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 20 Maret 2025 dengan skor tipis 1-0.
Ini menunjukkan bahwa Timnas memiliki kapabilitas yang setara atau bahkan melebihi Korea Selatan dalam menghadapi lawan sekelas China.
Analisis Performa Kualifikasi
Korea Selatan berada satu grup dengan China, Bahrain, Bhutan, dan Maladewa dalam kualifikasi Piala Asia U-17. Mereka meraih 10 poin dari empat pertandingan, namun gagal menjadi juara grup karena imbang di laga terakhir kontra China.
Di sisi lain, Timnas Indonesia U-17 menunjukkan tren positif dalam laga-laga uji coba internasional. Meski tidak tampil di kualifikasi karena status tuan rumah, mereka aktif mempersiapkan diri melalui uji coba dengan negara-negara kuat Asia dan Timur Tengah. Ini membantu meningkatkan chemistry serta kualitas permainan mereka.
Peran Pelatih Nova Arianto
Pelatih kepala Nova Arianto patut diapresiasi atas strategi yang diterapkan. Ia tak hanya membentuk skuad yang solid secara teknis, tetapi juga menciptakan atmosfer mental juara di dalam tim.
Nova menekankan pentingnya kerja kolektif, kedisiplinan posisi, dan keberanian saat menghadapi lawan yang lebih diunggulkan.
"Kami tahu kualitas Korea Selatan, tapi kami juga punya karakter. Kami bukan tim yang mudah dikalahkan," ujar Nova dalam konferensi pers pasca pertandingan.
Peluang Lolos ke Piala Dunia U-17 2025
Kemenangan atas Korea Selatan membuka jalan lebar bagi Indonesia U-17 untuk lolos ke babak perempat final. Mereka masih memiliki dua laga di fase grup, yakni melawan Yaman (7 April 2025) dan Bahrain (10 April 2025).
Jika meraih satu kemenangan lagi, Timnas hampir dipastikan lolos ke babak delapan besar. Ini juga berarti membuka jalan menuju Piala Dunia U-17 2025, karena empat tim semifinalis di Piala Asia U-17 otomatis mendapatkan tiket ke ajang dunia tersebut.
Baca Juga: 3 Cara Mudah Menghilangkan Bau Badan Menyengat, Cek Selengkapnya
Evaluasi dan Tantangan Selanjutnya
Meski menang, Timnas Indonesia U-17 masih harus meningkatkan sejumlah aspek permainan, seperti efektivitas penyelesaian akhir dan transisi bertahan.
Lawan-lawan selanjutnya seperti Yaman dan Bahrain tetap berpotensi mengejutkan jika tidak dihadapi dengan serius.