Dia berdalih, uang yang disetorkan para sopir angkot adalah bentuk keikhlasan untuk membantu koperasi.
"Kemarin ada pungutan itu, ternyata itu keikhlasan dari sopir," ujar Dadang dalam video tersebut.
Namun, banyak pihak yang mempertanyakan pernyataan ini, mengingat tidak semua sopir mengetahui alasan pungutan dan merasa diberi pilihan untuk menolak.
Selain itu, belum usai kontroversi dana kompensasi, nama Dadang Kosasih kembali jadi sorotan setelah video lain beredar di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, Dadang terlihat mengizinkan sopir angkot untuk tetap beroperasi di kawasan Puncak saat musim libur Lebaran.
Padahal, kawasan tersebut diketahui tengah diberlakukan pembatasan lalu lintas demi kelancaran arus wisata dan keselamatan pengguna jalan.
Keputusan sepihak ini dinilai menabrak aturan dan berisiko menimbulkan kemacetan hingga konflik lapangan antara petugas dan sopir.
Lantas siapakah Dadang Kosasih yang tenga viral karena hingga Dedi Mulyadi harus turun tangan? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Baca Juga: Gubernur Dedi Mulyadi Rotasi Pejabat Pemprov Jabar: Kerja dengan Saya Capek
Siapa Dadang Kosasih?
Dadang Kosasih dikenal sebagai pejabat yang cukup lama berkarier di lingkungan Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor.
Dalam kapasitasnya sebagai Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan, Dadang memiliki tanggung jawab besar dalam pengaturan moda transportasi publik, khususnya angkutan kota dan transportasi tradisional di wilayah Kabupaten Bogor.
Meski bukan pejabat setingkat kepala dinas, posisinya cukup strategis karena berkaitan langsung dengan pelayanan masyarakat dan pengambilan kebijakan operasional di lapangan.