Adapun, puasa Syawal dapat dilakukan mulai tanggal dua syawal secara berurutan selama enam hari atau boleh tidak berurutan asalkan jumlahnya tetap enam hari.
Niat Puasa Syawal
Mengutip dari laman resmi MUI, berikut lafadz niat puasa Syawal dalam bahasa Arab dan Latin, beserta terjemahannya bagi kamu yang ingin mengerjakannya tidak secara berurutan.
Baca Juga: 3 Waktu Terbaik untuk Berolahraga Saat Puasa, Ibadah Tetap Lancar
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ للهِ تعالى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnatis Syawwal lillaahi ta‘ala
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Sementara, bagi kamu yang mau mengerjakan puasa Syawal berurutan, niatnya adalah sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ للهِ تعالى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adai sittatin min syawwal lillahi ta’ala
Artinya, “Saya niat puasa pada esok hari untuk menunaikan puasa sunah enam hari dari bulan Syawal karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Puasa Syawal
Berdasarkan informasi yanh dikutip dari laman NU Online, tata cara berpuasa Syawal sebenarnya sama saja seperti puasa Ramadhan, maupun puasa sunah lainnya.
Adapun yang membedakan hanya bacaan niatnya saja sebelum melaksanakan ibadah puasa Syawal.
Berikut ini tata cara melakukan puasa Syawal bagi umat Islam yang ingin menjalankannya setelah lebaran.
- Baca niat
- Makan sahur
- Menahan diri sari segala hal yang membatalkan
- Berbuka puasa
Keutamaan Puasa Syawal
Berikut ini sejumlah keutamaan mengerjakan puasa Syawal yang perlu diketahui oleh umat Islam.