Jika aplikasi tersebut tidak tercatat di daftar aplikasi resmi dan Anda yakin tidak pernah menginstalnya, kemungkinan besar ponselmu telah terinfeksi.
Aplikasi berbahaya ini bisa mencuri data pribadi seperti pesan, panggilan, akun media sosial, dan aplikasi perbankan.
3. Aktivitas Mencurigakan
Ponsel yang diretas juga dapat menunjukkan gejala seperti foto atau video yang muncul secara tiba-tiba, meskipun pengguna tidak pernah mengabadikannya.
Flash ponsel yang berkedip sendiri dan aplikasi kamera yang menguras daya juga bisa menjadi tanda bahwa malware sedang aktif.
Selain itu, apabila ada perubahan tiba-tiba pada kata sandi, atau jika akun baru muncul, ini menandakan bahwa peretas dapat mengakses data pribadi dan menggunakan ponsel untuk kepentingan mereka.
4. Penggunaan Data yang Meningkat
Penjahat dunia maya bisa memanfaatkan ponsel untuk mengirim pesan mahal atau melakukan panggilan internasional dengan tarif premium.
Perhatikan lonjakan tajam pada tagihan data bulanan atau munculnya pop-up dan situs web mencurigakan di browser, yang menunjukkan bahwa malware aktif di perangkatmu.
Ponsel yang terinfeksi bisa mengunduh aplikasi berbahaya atau mencuri data pribadi setiap kali pengguna berinteraksi dengan pop-up tersebut.
5. Pengaruh pada Email dan Komunikasi
Jika teman atau kolega melaporkan bahwa email Anda selalu terisi dengan spam, bisa jadi ini akibat serangan dari penjahat dunia maya.
Peretas bisa mengubah konfigurasi email untuk mengirimkan pesan melalui server yang tidak sah, memungkinkan mereka untuk membaca seluruh isi email Anda.
Selain itu, masalah seperti gangguan sinyal atau panggilan yang terputus juga perlu diwaspadai, karena bisa jadi ada pihak ketiga yang mengakses perangkat Anda.
6. Pengunduhan Aplikasi dari Sumber Tidak Terpercaya
Serangan siber sering kali dimulai dari aplikasi yang diunduh dari toko aplikasi resmi seperti App Store atau Play Store.